UNLIMITEDDESTINATION
If plane just can take you to specific Country
we can take you to everyplace with knowledge
"postgraduate"
Center of

Green Wasathiyah

Campus
International CLASS
Interdisciplinary COLLOQUIUM
Anualy Interdisciplinary Colloquium with International Guest Speaker
Center for Civilization Studies
cross-science civilization from the center of the civilization-building campus

Rektor UIN Salatiga Serukan Renaisans Baru Sebagai Mandat Kemanusiaan Dalam Seminar Internasional CEPaSo

Salatiga, 17 November 2025 — Seminar Internasional CEPASO: Center for Education, Peace, and Social Justice resmi dibuka oleh Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., di Hotel Grand Wahid Salatiga. Dalam pidato pembukaannya, Rektor menyampaikan seruan kuat untuk menghadirkan sebuah renaisans baru dalam dunia pendidikan dan wacana global: renaisans yang berporos pada moderasi beragama dan keadilan iklim (climate justice) sebagai mandat kemanusiaan universal.

Institusi Lahir dari Nilai Agama dan Budaya

Dalam sambutannya, Prof. Zakiyuddin menegaskan bahwa lembaga pendidikan tidak pernah hadir secara terisolasi. Ia tumbuh dari akar budaya dan agama yang membentuk nilai, cara pandang, dan orientasi keilmuan sebuah bangsa. Karena itu, menurutnya, peran akademisi bukan hanya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjaga keseimbangan moral masyarakat melalui moderasi, wasathiyah, serta keberanian memberi kritik sosial-budaya yang konstruktif.

“Ilmu pengetahuan dan institusi pendidikan selalu bertemu dengan agama dan budaya. Dari sanalah lahir moderasi, keseimbangan, dan keberanian untuk memperbaiki keadaan,” ujarnya.

CEPASO: Pusat Studi untuk Perdamaian dan Keadilan Sosial

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin CEPASO, sebuah pusat studi yang dibentuk oleh Pascasarjana UIN Salatiga untuk mengkaji isu-isu pendidikan, perdamaian, rekonsiliasi, dan keadilan sosial. CEPASO juga menempatkan perubahan iklim sebagai salah satu fokus strategis karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan sosial dan kemanusiaan.
Saat ini CEPASO dipimpin oleh Dr. Muhammad Aji Nugroho yang terus mendorong kolaborasi akademik lintas negara dan disiplin ilmu.

Renaisans Baru: Moderasi dan Climate Justice

Pada inti pidatonya, Prof. Zakiyuddin menyerukan kebutuhan mendesak untuk membangun paradigma baru dalam menghadapi tantangan global. Ia menyebut moderasi beragama dan keadilan iklim bukan hanya wacana normatif, melainkan mandat kemanusiaan yang harus dipikul baik oleh lembaga akademik, pemerintah, maupun masyarakat internasional.

“Dunia sedang memasuki fase kritis. Konflik, ekstremisme, dan krisis iklim berjalan berdampingan. Karena itu, kita membutuhkan renaisans baru—renaisans yang memadukan moderasi sebagai etika sosial, dan climate justice sebagai perjuangan moral,” tegas Rektor.

Menurutnya, peace building di abad ini tidak dapat hanya bertumpu pada pendekatan politik atau diplomasi, tetapi harus melibatkan ilmu pengetahuan, agama, budaya, dan kebijakan publik secara bersamaan. Rekonsiliasi multidisipliner inilah yang diyakininya dapat membangun perdamaian yang berkelanjutan.

Isu Iklim Sebagai Agenda Keadilan

Dalam konteks climate justice, ia menekankan bahwa perubahan iklim membawa ketidakadilan baru bagi kelompok rentan, sehingga pendekatan etis dan humanis harus menjadi dasar kebijakan global. Ia mengajak peserta seminar untuk memandang isu iklim sebagai persoalan kemanusiaan, bukan sekadar data dan statistik lingkungan.

“Climate justice adalah persoalan moral. Ia menentukan siapa yang selamat, siapa yang menderita, dan siapa yang harus bertanggung jawab,” jelasnya.

Menguatkan Peran Akademisi dan Pusat Studi

Melalui Seminar Internasional CEPASO ini, UIN Salatiga meneguhkan komitmennya menjadi pusat pengembangan ilmu dan nilai kemanusiaan yang responsif terhadap perkembangan global. Kegiatan ini diikuti oleh akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara yang bersama-sama membahas dinamika konflik, pendidikan perdamaian, serta isu lingkungan yang terus berkembang. Visi dan gagasan yang disampaikan Prof. Zakiyuddin, seminar ini menjadi momentum penting bagi lahirnya perspektif baru tentang bagaimana moderasi beragama dan keadilan iklim dapat menjadi fondasi bagi masa depan peradaban.

Dengan pemaparan yang komprehensif dan argumentatif, Prof. Zakiyuddin memperkuat posisi UIN Salatiga sebagai institusi yang terus mendorong pengembangan ilmu, nilai perdamaian, dan keadilan sosial melalui berbagai forum akademik internasional. (MAN)

Exit mobile version
Dengarkan Teks