Kategori
Berita

Semakin Sehat dengan Layanan Kesehatan Keliling

Klinik Mitra Insani Institut Agama Islam Negeri Salatiga mengadakan layanan kesehatan keliling. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy mengatakan bahwa layanan kesehatan keliling oleh klinik kampus tersebut adalah upaya untuk meningkatkan layanan publik kesehatan bagi seluruh sivitas akademika. “Pada tahun yang akan datang layanan klinik akan kami tingkatkan menjadi klinik pratama. Ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab moral kami setelah memperoleh WBK dan menuju WBBM,” tambahnya.

Menurut salah satu tim medis Klinik Mitra Insani, Eni Subekti, sivitas akademika IAIN Salatiga dapat mencoba semua layanan yang dibuka di klinik, “Semua layanan yang ada di Klinik Mitra Insani bisa dilakukan secara mobile di sini. Warga kampus yang ingin cek kesehatan, atau periksa bisa langsung datang. Kami juga sudah membawa obat-obatan, jadi tidak perlu ke apotek untuk meresepkan obat.”

Eni berharap kegiatan itu dapat memudahkan sivitas akademik untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan oleh Klinik Mitra Insani.

Salah satu pengguna layanan, Nur Kholis Hidayat dari Pascasarjana IAIN Salatiga, mengaku dipermudah dengan adanya layanan kesehatan keliling tersebut. “Alhamdulillah, layanan seperti ini sangat mempermudah. Semoga kegiatan ini bisa berjalan secara konsisten,” tuturnya.

Layanan Kesehatan Keliling Klinik Mitra Insani dilaksanakan sebanyak tiga kali sepekan. “Kami berkeliling setiap Selasa, Kamis dan Jum’at dari pukul 09.00 hingga 11.00. Semua tim klinik yang terdiri dari satu dokter, satu perawat, dan satu apoteker ikut berkeliling,” terang dr. Nining Sulistyowati.

Kategori
Berita

Hadirkan Pakar dari Jerman dalam Studium General

Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga mengadakan acara STUDIUM GENERAL dengan mengangkat tema “The Challenges of Interfaith Dialogue in the World Today”. Acara yang diadakan secara online melalui Zoom meeting ini dilaksanakan pada tanggal 30 September 2019.

Studium General ini menghadirkan Narasumber yang notabene adalah pakar di bidang ilmunya. Prof. Dr. Hans-C. Guenther. Beliau adalah seorang Guru Besar dari Freiburg University, Germany. Kegiatan Studium Generale telah terlaksana dengan baik. Kehadiran jumlah peserta yang hadir sesuai dengan ekspektasi penyelenggara kegiatan. Terdapat antusiasme yang tinggi dari para peserta, yang ditandai dengan terjadinya proses diskusi dan tanya jawab yang menarik dan mendalam pada acara tersebut.

Kategori
Berita s2pgmi

Review Kurikulum Magister PGMI Tahun 2019

Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Program Pascasarjana IAIN Salatiga mengadakan Review Kurikulum pada tanggal 26-27 Agustus 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Banaran Sky View yang beralamat di Jalan Raya Bawen-Solo KM 1.5, Bawen, Semarang. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Andi Prastowo, S.P.d.I., M.Pd.I dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Dr. H. Muhammad Fakhri Husein, S.E., M.Si yang juga dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah Direktur Pascasarjana, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Program Studi Magister PGMI, Sekretaris Program Studi Magister PGMI, dan perwakilan Dosen Tetap Program Studi.

Kegiatan ini dibuka oleh MC yaitu Dr. Mashlihatul Umami, S.Pd.I., MA. Kemudian petugas Dirigen menyanyikan lagu Indonesia Raya yaitu Dr. Erna Risfaula Kusumawati, M.Si. Sambutan dan arahan dari Direktur Pascasarjana UIN Salatiga Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A. Kemudian doa oleh Dr. Mukh Nursikin, M.S.I. Kegiatan dilanjutkan dengan Panel Riview Kurikulum Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dengan moderator Dr. Maslikhah, M.Si dan pemateri Dr. Andi Prastowo, S.P.d.I., M.Pd.I serta Dr. H. Muhammad Fakhri Husein, S.E., M.Si.

Kategori
Berita

Mahasiswa Pascasarjana Ramaikan Psikotes Biro Tazkia

Stan Biro Konsultasi Tazkia Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga kebanjiran peserta yang ingin mencoba psikotes pada saat Expo Dies Natalis 24 Mei 2019 (kemarin). Mahasiswa Pascasarjana pun tak mau kalah. Mereka rela mengantre demi mengecek kondisi psikologisnya. Dalam kesempatan itu, Biro Tazkia menggandeng Jurusan Psikologi Islam Fakultas Dakwah untuk membantu proses psikotes.

Bagi para pengunjung tes psikotes dari IAIN merupakan kesempatan langka, karena pada hari biasa untuk melakukan tes seperti ini harus berbayar. “Alhamdulillah mba mumpung gratis, biasanya kan harus bayar 70  ribu,” ujar Aminah salah satu peserta psikotes.

Bukan tanpa alasan Biro Konsultasi Tazkia memberikan psikotes secara cuma-cuma. Adapun tujuannya adalah untuk menjadi stan unggulan dan membuat IAIN dikenal oleh masyarakat luas.

“Saya selaku koordinator sangat bangga, karena dengan digratiskan pengunjung sangat antusias terhadap psikotes dari kami. Selain itu tujuannya adalah untuk mengenalkan IAIN kepada para pengunjung, bukan hanya pelajar, mahasiswa tetapi juga masyarakat luas,” ujar Asdiqoh selaku koordinator dari stan IAIN.

Hal itu terbukti dari banyaknya peserta dari hari pertama dan kedua. Pada hari pertama pembukaan stan psikotes panitia sempat kehabisan sovenir untuk pengunjung, karena banyaknya masyakarat yang melakukan tes. Sampai hari terakhir terdapat sekitar 324 peserta yang mengikuti tes tanpa biaya tersebut, alias gratis. Meski hasil yang didapat dari tes tidak 100 persen, namun hal itu tak menjadi masalah karena mereka sudah mengetahui seperti apa psikologi yang ada pada dirinya.

“Awalnya hanya iseng nyoba psikotes, tetapi setelah mengikuti psikotes baru tahu dan sadar ternyata hasilnya tidak jauh dari kehidupan sehari-hari,” ungkap Wahid, salah satu pengunjung.

Kategori
Berita

Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Tahun Akademik 2019/2020

Kategori
Berita Dosen

Pascasarjana IAIN Salatiga Launcing ICONIS

SALATIGA – Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga launching Seminar Internasional dengan nama ICONIS (International Conference on Islam and Muslim Society), Kamis (25/1). Seminar tersebut akan diselenggarakan di Larasasri Resort and Spa, pada 1-2 Agustus 2018 mendatang.

Ketua Panitia Noor Malihah, Ph.D. mengatakan, ICONIS mengambil tema “Muslim in a Disrupted Millinial Age”.

“Maksud dan tujuan diselenggarakannya ICONIS sendiri adalah untuk mengkaji identitas, eksistensi, retorika umat islam dan kondisi mutakhir umat Islam di tengah-tengah masyarakat, baik sebagai mayoritas atau minoritas,” jelas Malihah.

Acara seminar internasional nanti disebut Malihah akan menarik mengingat bahasan yang diangkat adalah keadaan umat Islam sebagai mayoritas diwarnai problem internal dan eksternal.

“Problem internal yaitu polarisasi umat Islam dalam pengembangan kajian keIslaman, misalnya ada sekelompok umat Islam yang ingin membawa kembali Islam pada jaman kehidupan nabi sedangkan kelompok yang mengehendaki Islam harus lebih progressif dan aktual. Sementara problem eksternal berupa kenyataan umat Islam di masyarakat belum menjadi umat yang terbaik dalam beberapa aspek kehidupan,” sambung Malihah.

Ujung dari konferensi ini diharapkan menghasilkan gagasan terbaru dan paparan hasil riset mutakhir terkait Islam dan Masyarakat Islam. Selain itu, 12 makalah tersebut nantinya akan diterbitkan pada Jurnal Internasional IJIMS (International Journal on Islam and Muslim Society) dua edisi sekaligus, Januari-Juni 2018 dan Juli-Desember 2018.

“Forum ini juga menjadi ajang tasyakuran IJIMS yang sejak Agustus tahun lalu telah terindek SCOPUS dan otomatis bereputasi internasional,” demikian menurut Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga dan Pimpinan Umum IJIMS, Prof. Dr. Zakiyuddin.

Sementara itu, Rektor IAIN Salatiga yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr. Agus Waluyo menyampaikan sangat mengapresiasi atas capaian jurnal IJIMS telah terindek SCOPUS.

“Dengan tercapaianya indek SCOPUS pada jurnal IJIMS ini kita semua patut bersyukur, dan sebagai upaya menjaga serta mengembangan IJIMS ditingkat internasional, maka melalui agenda besar yakni ICONIS ini diharapkan dapat mempersatukan pemikiran atau riset yang nantinya akan mengisi IJIMS,” jelas Dr. Agus. (zid/hms)

Exit mobile version