Dalam tema konferensi yang berfokus pada “Islamic Studies for Humanity,” Zainal Arifin, S.Pd., bersama dengan Dr. Edi Cahyono, M.M., menggebrak dengan makalah berjudul “Industrial Dakwah and Youth Transformation Towards a Moderate Understanding of Islam.” Makalah ini mengupas fenomena yang sedang berkembang pesat di Indonesia, yaitu dakwah melalui media sosial. Banyak tokoh agama terkemuka seperti Quraish Shihab, Habib Ja’far, Adi Hidayat, Gus Baha, dan lainnya, telah menggunakan platform digital untuk menyebarkan ajaran Islam secara efektif. Dakwah industri ini dianggap sebagai alat penting untuk mereformasi pemuda dalam pemahaman Islam Moderat. Pemuda dapat memilih konten yang mereka inginkan, yang menciptakan pemahaman yang lebih luas dan terbuka terhadap berbagai pandangan.
Pekalongan – The 2nd International Conference on Religion, Culture, and Spirituality for Moslem Society (ICRCS) 2023 yang baru-baru ini digelar di Hotel Dafam, Pekalongan, tidak hanya menjadi ajang pertemuan internasional yang prestisius, tetapi juga panggung bagi dua mahasiswa S2 Pendidikan Agama Islam dari UIN Salatiga, Zainal Arifin, S.Pd., dan Rizky Maulana Aziz, S.Pd., untuk menyajikan pemikiran yang luar biasa di depan para akademisi dan pemikir agama. Acara tersebut diadakan selama 2 hari pada tanggal 12-13 September 2023.
Namun, satu tantangan yang masih perlu diatasi adalah ketidakpahaman beberapa kalangan masyarakat, terutama lansia, terhadap fenomena digitalisasi dakwah yang semakin meluas. Zainal Arifin dan Dr. Edi Cahyono menyuarakan urgensi pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang digitalisasi dakwah agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari perkembangan ini.
Kemudian, Rizky Maulana Aziz, S.Pd., bersama dengan Dr. KH. Mukh Nursikin, M.S.I., membawa topik yang tak kalah penting dengan makalah berjudul “Digital Aurat: Privacy Protection and Information Sharing Ethics in Islamic Perspective in the Age of Technology.” Makalah ini menggagas konsep “aurat digital,” yang menyoroti pentingnya menjaga privasi dan menetapkan batasan dalam interaksi online. Konsep ini sesuai dengan prinsip-prinsip maqashidu syariah Islam, seperti menjaga kehormatan, jiwa, dan harta. Lebih dari itu, “aurat digital” juga menghadirkan wawasan mendalam tentang bagaimana pendidikan agama Islam dapat memberikan bimbingan etis dalam era modern yang terus terdigitalisasi. Hasil dari partisipasi gemilang Zainal Arifin dan Rizky Maulana Aziz dalam ICRCS 2023 adalah publikasi artikel mereka di Prosiding Internasional. Dengan hal ini, mereka tidak hanya menginspirasi generasi muda untuk berpikir kritis tentang agama dan teknologi, tetapi juga membuka jalan bagi pemikiran baru dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Mahasiswa S2 Pendidikan Agama Islam UIN Salatiga telah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih cerah.