Salatiga-Ruang rapat Pascasarjana di gedung K.H. Ahmad Dahlan pagi hingga sore itu tampak ramai, lebih ramai dari biasanya. Sejumlah orang saling berdiskusi dan sesekali mengamati laptop masing-masing. Pertemuan 22-23 Desember 2022 memang sudah diagendakan jauh-jauh hari. Pengelola Pascasarjana merapatkan barisan untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka evaluasi capaian kinerja 2022.
Hadir pada kesempatan itu adalah Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua dan Sekretaris semua Program Studi, serta tenaga kependidikan.
FGD diawali dengan sambutan dan pengarahan dari Direktur Pascasarjana, Prof. Widiyanto. Berikutnya setiap program studi menyampaikan hasil kinerjanya untuk kemudian dianalisis kelebihan dan kekurangan masing-masing. Analisis SWOT dimanfaatkan agar memudahkan diskusi.
Di antara hasil FGD dua hari itu adalah:
- Kelebihan pencapaian kinerja ditunjang dengan keberadaan kebijakan tertulis, seperti kebijakan PMB, penelitian dan PkM, dan publikasi karya ilmiah
- Kekurangan sementara yang perlu ditindaklanjuti misalnya dalam hal pengelolaan big data, termasuk penyimpanan karya-karya dosen
Selain analisis SWOT, FGD juga mengevaluasi kebijakan yang berlaku. Di antara hasil evaluasinya adalah:
- Perlu pertimbangan ulang terkait publikasi karya ilmiah sebagai syarat kelulusan mahasiswa
- Pemberian pemahaman sejak dini kepada mahasiswa terkait pentingnya tracer study
- Migrasi data dari IAIN ke UIN sempat mengganggu proses tracer study, sehingga institut memberi wewenang Pascasarjana untuk mengoordinasi tracer study