Salatiga, 20 Agustus 2025 — Pascasarjana UIN Salatiga kembali menyelenggarakan Ujian Seminar Hasil Disertasi sebagai bagian dari proses akademik Program Doktor Pendidikan Islam. Pada Rabu (20/08), mahasiswa doktoral Zuhri Fahruddin mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul: “Penerapan Formasi Nalar Bayani, Burhani dan Irfani dalam Pendidikan Islam (Studi Fenomenologi pada MAN DKI Jakarta)”

Ujian berlangsung di Aula Lantai 3 Pascasarjana UIN Salatiga pukul 09.30–11.30 WIB dan dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari: Dr. Ruwandi, MA (Ketua Penguji), Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I. (Sekretaris Penguji), Prof. Dr. Fauzi Muharam, M.Ag. (Penguji Eksternal), Prof. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. (Promotor), dan Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. (Co-Promotor)

Disertasi Zuhri bertujuan mendeskripsikan penerapan tiga bentuk nalar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di MAN DKI Jakarta, yaitu nalar bayani, burhani, dan irfani, serta merumuskan konsep teoretik pembelajaran berbasis konfigurasi ketiganya. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif dan metode penelitian lapangan, Zuhri mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan mind map dan concept map berbasis NVivo, dengan uji kredibilitas data melalui triangulasi, perpanjangan pengamatan, hingga analisis kasus negatif.

Penelitian menunjukkan bahwa guru-guru PAI di MAN DKI Jakarta menerapkan: 1) Nalar bayani, dengan mengacu pada teks-teks keagamaan seperti ayat Al-Qur’an, Hadis, dan pendapat ulama dalam buku pelajaran; 2) Nalar burhani, dengan mengaitkan teks ke dalam konteks dan membimbing siswa berpikir logis serta kritis; 3) Nalar irfani, dengan membangun dimensi spiritualitas dan pembentukan akhlakul karimah, serta mengarahkan siswa pada nilai-nilai intrinsik materi PAI.
Zuhri merumuskan bahwa ketiga nalar ini dapat dikonfigurasi sebagai taksonomi pembelajaran yang bersifat komplementer dan gradual, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Disertasi ini menawarkan kerangka pembelajaran PAI yang tidak hanya menekankan pemahaman teks (bayani), tetapi juga pengembangan daya nalar kritis (burhani) dan pendalaman nilai spiritual (irfani). Secara konseptual, temuan ini memberikan gambaran bahwa guru PAI memerankan tiga peran penting dalam setiap proses pembelajaran yang ada di kelas.

Dalam sesi diskusi, para penguji menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi teoritis dan praktis yang ditawarkan. Dr. Ruwandi menyatakan bahwa disertasi ini menunjukkan pemahaman mendalam terhadap epistemologi Islam dan bagaimana pendekatannya dapat diterapkan secara konkret dalam pembelajaran.
Prof. Dr. Fauzi Muharam, selaku penguji eksternal, menekankan pentingnya diseminasi temuan ini untuk memperkaya wacana pendidikan Islam yang integratif, serta mendorong guru-guru untuk memahami peran epistemologis mereka secara lebih sadar. Sementara itu Dr. M Aji Nugroho menyoroti dimensi bahasa dan makna dalam konstruksi bayani, serta menantang Zuhri untuk membandingkan secara aplikatif antara bayani dan burhani dalam pengambilan keputusan pedagogis.

Sementara itu, promotor Prof. Dr. Imam Sutomo dan copromotor Dr. Rahmat Hariyadi menilai bahwa Zuhri berhasil memadukan antara kajian konseptual dan realitas lapangan dengan solid, dan hal tersebut menjadi kekuatan utama disertasi ini.
Akhir kata, ujian seminar hasil ini menjadi salah satu langkah penting menjelang tahap ujian tertutup. Pascasarjana UIN Salatiga mengapresiasi kerja keras Zuhri Fahruddin dan berharap kontribusinya dapat memperkuat model pendidikan Islam yang holistik dan relevan dengan kebutuhan zaman. (MAN)