Salatiga, 23 Oktober 2025 — Pascasarjana UIN Salatiga kembali meneguhkan komitmennya dalam melahirkan karya ilmiah tingkat tinggi melalui pelaksanaan Ujian Tertutup Disertasi mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam, Zuhri Fahruddin, yang mengangkat tema: “Penerapan Formasi Nalar Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Pendidikan Islam (Studi Fenomenologi pada MAN DKI Jakarta).”

Ujian ini berlangsung di Ruang Ujian Tertutup Disertasi, Gedung E Lantai 3 Pascasarjana UIN Salatiga, di bawah bimbingan dan penilaian Dewan Penguji yang terdiri dari para akademisi dan pakar di bidang epistemologi dan pendidikan Islam: Prof. Dr. phil. Widiyanto, M.A. – Ketua/Penguji, Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I. – Sekretaris/Penguji, Prof. Dr. Fauzi Muharom, M.Ag. (UIN Surakarta) – Penguji Eksternal Prof. Dr. Achmad Maimun, M.Ag. – Penguji, Dr. Suwardi, M.Pd. – Penguji, Prof. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. – Promotor/ Penguji, dan Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. – Co-Promotor dan Penguji.

Disertasi Zuhri Fahruddin berupaya mengkonstruksi secara kritis formasi epistemologis Islam — Bayani, Burhani, dan Irfani — dalam praksis pendidikan Islam kontemporer. Melalui pendekatan fenomenologi, Zuhri menelusuri bagaimana guru dan peserta didik di MAN DKI Jakarta menginternalisasi, mempraktikkan, dan memadukan tiga nalar tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menghadirkan tawaran konseptual baru bagi transformasi pendidikan Islam yang holistik: berakar pada teks, berpijak pada rasionalitas, dan berjiwa spiritual.

Ketua Penguji, Prof. Dr. phil. Widiyanto, M.A., menilai bahwa penelitian ini menunjukkan tingkat kematangan akademik dan orisinalitas pemikiran yang merepresentasikan level doktoral. “Karya Zuhri ini tidak sekadar mendeskripsikan konsep, tetapi mengonstruksi paradigma baru pendidikan Islam yang menyeimbangkan nalar wahyu, akal, dan intuisi secara ilmiah dan kontekstual,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Fauzi Muharom, M.Ag., selaku Penguji Eksternal dari UIN Surakarta, menyoroti novelty penelitian ini. “Integrasi tiga formasi nalar dalam praktik pendidikan bukan sekadar ideal normatif, tetapi langkah konkret menuju pendidikan Islam yang berpijak pada tradisi keilmuan sekaligus terbuka terhadap modernitas. Disertasi ini memiliki kekuatan konseptual dan implikasi praktis yang signifikan,” ujarnya.

Sebagai Promotor, Prof. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., mengapresiasi kesungguhan ilmiah dan kedalaman reflektif Zuhri. “Karya ini merefleksikan capaian pembelajaran KKNI Level 9, yaitu kemampuan mencipta dan mengembangkan pengetahuan baru secara orisinal berbasis riset mendalam. Zuhri berhasil memadukan teori, data lapangan, dan refleksi epistemologis menjadi kontribusi ilmiah yang bernilai strategis bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia,” paparnya.
Menambahkan pandangan tersebut, Dr. Muhammad Aji Nugroho, menyebut disertasi ini sebagai representasi kemampuan berpikir sintetik tingkat tinggi. “Zuhri tidak hanya memahami filsafat pendidikan Islam secara tekstual, tetapi juga mengimplementasikannya dalam kerangka praksis pendidikan yang hidup dan relevan dengan konteks zaman,” ungkapnya.

Pelaksanaan ujian berlangsung dalam atmosfer ilmiah yang intens dan dialogis. Dewan penguji memberikan sejumlah catatan penyempurnaan dari aspek metodologis, analisis data, serta penegasan posisi epistemologis dalam kerangka keilmuan pendidikan Islam. Zuhri menunjukkan penguasaan mendalam terhadap teori dan konteks penelitian, serta mampu mempertahankan argumentasinya secara sistematis, kritis, dan reflektif.
Pada akhir sidang, Dewan Penguji secara bulat menyatakan bahwa disertasi Zuhri Fahruddin dinyatakan layak untuk dilanjutkan ke tahap Ujian Terbuka Promosi Doktor, dengan beberapa penyempurnaan minor sebagai penguatan argumentasi konseptual. Hasil ini menjadi pengakuan atas kemampuan akademik Zuhri Fahruddin dalam memenuhi standar KKNI Level 9, yakni menghasilkan karya ilmiah yang orisinal, inovatif, dan berkontribusi nyata terhadap pengembangan keilmuan pendidikan Islam. (MAN)