UNLIMITEDDESTINATION
If plane just can take you to specific Country
we can take you to everyplace with knowledge
"postgraduate"
Center of

Green Wasathiyah

Campus
International CLASS
Interdisciplinary COLLOQUIUM
Anualy Interdisciplinary Colloquium with International Guest Speaker
Center for Civilization Studies
cross-science civilization from the center of the civilization-building campus
Previous slide
Next slide

DIRJEN PENDIS KEMENAG MELAUNCHING PRODI BARU S3 PAI, S2 TBI, DAN S2 HKI PADA ACARA INTERDISCIPLINARY COLLOQUIUM PASCASARJANA IAIN SALATIGA

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, kegiatan Interdisciplinary Colloquium dan Launching Prodi baru Program Pascasarjana (PPs) IAIN Salatiga dapat terlaksana dengan baik dan penuh kegembiraan. Kegiatan ilmiah yang dilaksanakan pada hari Sabtu (21 Agustus 2021) tersebut mengusung tema “Agama, Pendidikan, dan Keadilan Sosial”. PPs IAIN Salatiga menghadirkan 3 Tokoh Nasional yang juga seorang Profesor, yaitu: 1. Dirjen Pendis Kemenag (Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani), 2. Deputi Pembangunan Ekonomi Setwapres (Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika), 3. Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNY (Prof. Dr. Farida Hanum). Kegiatan Colloquium yang diselenggarakan secara virtual ini dihadiri oleh lebih dari 250 akademisi dan praktisi dari dalam maupun luar IAIN Salatiga.

Terdapat serangkaian acara penting pada Kegiatan Interdisciplinary Colloquium hari ini, diantaranya: Sambutan Rektor IAIN Salatiga (Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy), Launching Prodi baru PPs oleh Dirjen Pendis Kemenag, dan Paparan materi oleh para Narasumber hebat (Deputi Pembangunan Ekonomi Setwapres, Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNY, dan Guru Besar IAIN Salatiga yang juga Direktur PPs IAIN Salatiga).

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Salatiga menyampaikan bahwa kehadiran Prodi baru di PPs IAIN Salatiga diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas kepada para stakeholder IAIN Salatiga. Kehadiran Prodi baru ini juga diharapkan dapat memperkuat IAIN Salatiga yang sedang bertransformasi menjadi UIN Salatiga. Selain itu, Rektor juga menyampaikan bahwa saat ini proses peralihan menjadi UIN terus berproses dan insyaallah dapat berjalan dengan lancar. Berbagai upaya telah dilakukan dalam mendukung hal tersebut, diantaranya penyediaan dan penambahan sarana dan prasarana kampus, serta wacana untuk mendirikan program vokasional untuk menjawab tantangan di era saat ini.

Selanjutnya, Launching Prodi baru PPs IAIN Salatiga (S3 PAI, S2 TBI, dan S2 HKI) oleh Dirjen Pendis Kemenag. Bersamaan dengan moment tersebut, Dirjen Pendis juga memaparkan materi tentang Kerangka Pembelajaran Pendidikan Islam dalam Pembentukan Individu dan Masyarakat yang Berkesejahteraan. Dalam paparannya, beliau menyampaikan terkait Islamic Learning Framework dan Proses Revolusi Pendidikan dari Education 1.0 sampai sekarang Education 4.0. Semoga kegiatan ini memberikan keberkahan dan kebermanfaatan bagi PPs IAIN Salatiga pada khususnya, dan Institut pada umumnya.

Acara inti yang terakhir adalah pemaparan materi dari narasumber yang dimoderatori secara langsung oleh Dr. Ruwandi, MA yang notabene adalah Dosen PPs IAIN Salatiga. Deputi Pembangunan Ekonomi Setwapres memaparkan materi yang sangat mendalam tentang Ekonomi dan Keadilan Sosial, yang secara khusus mengkaji secara teoritis maupun praktis terkait pembangunan dan Keadilan. Dalam pemaparannya, Prof. Erani Yustika juga menyampaikan tentang nilai-nilai ekonomi pancasila. Guru Besar Sosiologi Pendidikan UNY secara khusus menyampaikan materi tentang Pendidikan dan Keadilan Sosial. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa ada 3 kebijakan pendidikan yang berkeadilan sosial, yaitu: Wajib belajar, Pendidikan inklusif, dan Sistem zonasi.

Diakhir sesi paparan materi Colloquium, Direktur PPs IAIN Salatiga (Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto) berpesan bahwa Colloquium ini diharapkan tidak hanya berkontribusi secara teoritis melainkan juga dapat memberikan kontribusi secara praktis terkait dengan arah kebijakan pendidikan di Indonesia. Selain itu, Prof. Asfa juga menyampaikan bahwa untuk melihat realita dan menyelesaikan problematika sosial tidak bisa hanya dengan satu perspektif atau disiplin ilmu saja melainkan harus dilihat dan diselesaikan dari berbagai sudut pandang atau lintas disiplin ilmu. (ECA)