Kategori
Berita

SOSIALISASI PROGRAM MAGISTER EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA IAIN SALATIGA KE UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

Tim sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Program Pascasarjana (PPs) IAIN Salatiga melakukan kegiatan sosialisasi Program Studi Magister Ekonomi Syariah (ES) ke Fakultas Ekonomi Universitas Setia Budi Surakarta (FE USB). Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengenalan dan penjaringan mahasiswa baru ini dilaksanakan  pada hari Rabu (9 Maret 2022). Tim Sosialisasi PPs IAIN Salatiga yang bertugas pada kegiatan ini adalah Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.S.I (Kaprodi S2 ES), Dr. Mukh Nursikin, M.S.I (Sesprodi S2 ES dan Koordinator Timsos PPs), Dr. Edi Cahyono, S.E., M.M (Dosen S2 ES), Edi Kuswanto, S.Pd., M.Pd.I (Kasubag PPs), dan Sholihul Huda (Staf Adm PPs). Kedatangan timsos PPs IAIN Salatiga disambut dengan tangan terbuka oleh Dekan (Dr. Widi Hariyanti, S.E., M.Si), Kaprodi S1 Manajemen (Dr. Didik Setyawan, SE., M.M., M.Sc  dan Kaprodi S1 Akuntansi (Faiz Rahman, S.E., M.Ak), dan Sekretaris Fakultas (Yunus Harjito, S.E., M.Si).

Timsos diberikan kesempatan untuk memaparkan visi misi dan program unggulan PPs IAIN Salatiga khususnya Prodi S2 ES kepada para Dosen dan Mahasiswa semester akhir di FE USB. Dekan FE USB dan Tim Sosialisasi PPs IAIN Salatiga berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir dengan sosialisasi saja, namun dapat berkelanjutan untuk ditindaklanjuti melalui bentuk kerjasama/MoU dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sosialisasi PMB PPs IAIN Salatiga secara periodik dan berkelanjutan terus dilakukan dengan harapan semakin banyak masyarakat yang mengenal PPs IAIN Salatiga, khususnya Program Magister Ekonomi Syariah. Semakin dikenal oleh masyarakat, diharapkan semakin banyak yang tertarik untuk menjadi mahasiswa di PPs IAIN Salatiga. Hal ini sangat baik bagi reputasi PPs IAIN Salatiga dalam rangka meningkatkan kualitas input calon mahasiswa baru dengan sistem seleksi yang ketat. Reputasi yang baik ini secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi nyata terhadap Institut yang sedang bertransformasi menjadi UIN Salatiga. (ECA)

Kategori
Berita

PASCASARJANA IAIN SALATIGA LAKUKAN SOSIALISASI

Senin, 7/3/2022 Pascasarjana (PPs) IAIN Salatiga melakukan sosialisasi bertempat di Auditorium Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang. Rombongan dipimpin langsung oleh Direktur PPs IAIN Salatiga, Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.A. dengan didampingi oleh Dr. Tri Wahyu Hidayati, M.Ag, Dr. M. Chairul Huda selaku Kaprodi dan Sekprodi S2 HKI, Edi Kuswanto, M.Pd selaku Kasubag dan Solilkhul Huda selaku staf administrasi PPs IAIN Salatiga. Rombongan diterima oleh Kakankemenag Kabupaten Semarang, Drs. H. Nurudin, M.PdI.

Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut para pejabat struktural di lingkungan Kemenag Kabupaten Semarang, para kepala sekolah, dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Semarang.

Prof. Asfa (sapaan akrab direktur PPs) mengatakan, seyogyanya kita mengamalkan hadis Nabi Muhammad SAW untuk mencari ilmu dari buaian hingga liang lahat. Seperti masyarakat di Jerman juga tidak malu untuk sekolah lagi meskipun usianya telah 50 atau 60 tahun. Oleh karenanya kita mengajak kepada segenap keluarga besar Kemenag Kabupaten Semarang untuk bergabung dan berlajar bersama di Pascasarjana IAIN Salatiga. Hal ini dalam rangka turut serta membesarkan lembaga Kementerian Agama dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada ummat dan masyarakat.

Prof. Asfa juga menyatakan bahwa sebentar lagi IAIN Salatiga akan bertransformasi menjadi UIN (Universitas Islam Negeri). Prosesnya tinggal menunggu tanda tangan dari Presiden Joko Widodo. Seperti diketahui, Program Pascasarjana IAIN Salatiga telah memiliki enam program studi, baik jenjang S2 maupun S3, yakni; S3 Pendidikan Agama Islam, S2 Pendidikan Agama Islam, S2 Ekonomi Syariah, S2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah, S2 Tadris Bahas Inggris dan S2 Hukum Keluarga Islam.

Dr. Tri Wahyu Hidayati, M.Ag mengatakan, S2 Hukum Keluarga Islam (HKI) siap menjadi “kawah candradimuka”, menjadi tempat belajar dan menimba ilmu para pejabat penghulu, kepala KUA dan pegawai di lingkungan Kemenag yang belum sempat menempuh pendidikan strata dua. Ilmu yang didapatkan dari program S2 HKI diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia bagi para mahasiswa dan alumninya.

Lebih lanjut Tri Wahyu mengatakan, “Kami di S2 HKI memiliki staf pengajar yang mempunyai kualifikasi guru besar dan doktor lulusan dari kampus ternama baik dalam maupun luar negeri”, pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kerjasama (MoU) antara Pascasarjana IAIN Salatiga dengan Kemenag Kabupaten Semarang. Tujuan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan dalam melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat serta meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak.

Kategori
Berita

MAHASISWA S2 HKI MEMBERIKAN PENYULUHAN HUKUM PERKAWINAN DI DESA PAGER GUNUNG KABUPATEN TEMANGGUNG

Akhir-akhir ini angka perceraian di berbagai daerah mengalami peningkatan. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian, seperti pernikahan karena terburu-buru, kondisi perekonomian, prinsip yang berbeda, perselingkuhan dan sebagainya. Oleh karenanya dibutuhkan pemahaman yang baik terkait hukum perkawinan. Adanya perkawinan akan mempunyai banyak implikasi dan kaitan hukum pada masing-masing suami isteri, seperti hak dan kewajiban suami istri, pengasuhan, harta bersama, hukum waris,  dan sebagainya. Masyarakat harus memahami hukum-hukum yang terkait dengan perkawinan tersebut. 

Chusaini Rafsanjani, S.Sy., salah satu mahsiswa S2 Hukum Keluarga Islam (HKI) Program Pascasarjana IAIN Salatiga memberikan penyuluhan terkait hukum perkawinan. kepada warga Pagergunung, Kabupaten Temanggung pada tanggal 19 Februari 2022. Acara ini diinisiasi oleh mahsiswa IAIN Salatiga yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata  di desa Pager Gunung Kab. Temanggung.  Ada banyak problem yang terjadi di masyarakat terkait perkawinan. Pernikahan dini merupakan salah satu problem yang banyak terjadi di masyarakat. Menurut Rafsanjani, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini, seperti, kemiskinan dan pendidikan.

Ada beberapa dampak negatif dari pernikahan dini, misalnya kesehatan reproduksi. Perempuan yang masih terlalu muda dapat mengalami komplikasi pada kehamilannya, yang dapat berakibat buruk atau beresiko bagi ibu dan juga janinnya. Pasangan suami istri belum siap secara fisik dan psikologis untuk mengasuk anak. Oleh karenanya pemerintah mengatur batas minimal usia kawin untuk dapat mewujudkan keluarga yang sehat, keluarga bahagia.

Rafsanjani, juga seorang pengacara yang tergabung di Lembaga Konsultasi dan bantuan Hukum (LKBHI) IAIN Salatiga, juga mengingatkan adanya dampak kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) terhadap remaja. Di antaranya, putus sekolah, terputusnya kesempatan berkarir dengan baik. KTD juga dapat mendorong terjadinya tindakan ilegal, seperti aborsi (pengguguran kandungan). Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang baik oleh remaja agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan ini. Rafsanjani mengingatkan tentang akibat hukum tindakan aborsi. Semuanya ini dilakukan untuk menyiapkan remaja menjadi faham terhadap hukum perkawinan, sehingga pada saatnya nanti dapat membangun rumah tangga yang harmonis.    

Kategori
Berita

S2 TBI SUKSES SELENGGARAKAN INTERDISCIPLINARY COLLOQUIUM DAN SOSIALISASI PMB

Jumat (25/02/2022) Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris (TBI) lakukan interdisciplinary colloquium dan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) secara virtual.

Colloquium (seminar) diikuti oleh lebih dari 150 peserta melalui aplikasi zoom meeting. Selain para dosen dan mahasiswa IAIN Salatiga, colloquium juga diikuti oleh para dosen dan guru dari berbagai instansi. Diantaranya berasal dari universitas Macquarie Australia, Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta, Universitas Galuh, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Bengkulu, Universitas Tidar, Universitas Islam Nusantara, IAIN Kudus, IAIN Tulungagung, Universitas Telkom Bandung, SMP Negeri 7 Salatiga, SMK negeri 3 Salatiga, dan beberapa sekolah menengah di Kawasan Pati, Blora, Semarang, Solo, Karanganyar, Magelang.

Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah; “Internalizing Wasathiyyah Islam values in the language teaching method and instructional technology in the pandemic era”.

Dr. Setia Rini, M.Pd selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) S2 TBI menjelaskan, bahwa Program studi S2 Tadris Bahasa Inggris merupakan program studi baru di IAIN Salatiga. Interdisciplinary colloquium ini merupakan acara dengan tujuan agar mahasiswa lebih memahami kajian pengembangan ilmu Bahasa Inggris dan dapat melakukan riset untuk publikasi ilmiah internasional. Dalam kesempatan tersebut, Rini juga mengundang kepada para sarjana S1 yang concern terhadap pengembangan pendidikan Bahasa Inggris untuk bergabung dan belajar bersama di Prodi S2 TBI IAIN Salatiga.

Dalam sambutan pembukaannya, Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.A. selaku direktur Pascasarjana IAIN Salatiga menyampaikan bahwa colloquium ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan metode pendidikan Bahasa Inggris. Lebih lanjut Prof. Asfa menyampaikan bahwa Pascasarjana IAIN Salatiga berkomitmen dalam pengembangan keilmuan interdisipliner khususnya dalam isu-isu moderasi Islam atau Islamic wasathiyah. Saat pandemic ini dibutuhkan integrasi keilmuan utamanya antara konsep Islam wasathiyah dengan desain pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang berbasis tehnologi.

Seminar ini menghadirkan Prof. Dr. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Prof. Suwarsih menjelaskan bahwa pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di Indonesia sangatlah penting, terutama dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Guru dapat merancang materi pembelajaran dan menyampaikan tugas-tugas sekolah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan moderasi Islam. Hal ini bermanfaat agar siswa belajar mengenai bagaimana berkomunikasi dengan sesama manusia serta memiliki sikap toleran.

Lebih lanjut Prof. Suwarsih menyatakan bahwa pada era saat ini seorang guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator daripada menjadi “penguasa” kelas. Pembelajaran di kelas juga diharapkan memiliki toleransi atas sebuah kesalahan yang dilakukan siswa. Seorang guru juga diharapkan siap menerima perubahan-perubahan terutama pada masa pandemi ini yang membutuhkan adaptasi terhadap tekhnologi. Seorang guru memang harus selalu belajar, belajar dan belajar.

Prof Suwarsih menjelaskan, “Jaman sekarang karena ketersediaan resources di internet sehingga dengan mudah mencari native speaker standard melalui beberapa aplikasi dan dictionary in pronunciation. Diperlukan sistem yang mengatur dan mengontrol sound production untuk menjamin ketepatan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.” tegas Prof. Suwarsih.

Haryani, seorang peserta dari Politeknik Bumi Akpelni Semarang mengapresiasi dan memberikan tanggapan atas terselenggaranya colloquium ini dengan mengatakan, “it was a very nice event. Thanks for sharing the knowledge Bpk/Ibu… hopefully it will encourage us to have a new improvement in our teaching method and insight… BRAVO IAIN Salatiga…” pungkasnya.

Kategori
Berita

RAPAT KOORDINASI DOSEN PROGRAM PASCASARJANA IAIN SALATIGA 17 FEBRUARI 2022

Program Pascasarjana IAIN Salatiga menyelenggarakan Rapat Koordinasi dalam rangka persiapan perkuliahan semester Genap Tahun Akademik 2021/2022 pada hari Kamis tanggal 17 Februari 2022 pukul 09.00 WIB secara online via Zoom. Rapat yang dilakukan secara daring tersebut dihadiri oleh semua dosen dan pengelola beserta Staf di Program Pascasarjana. Selain dosen internal dari Program Pascasarjana, acara tersebut juga dihadiri oleh dosen tidak tetap dari luar IAIN Salatiga yang bertujuan untuk menjalin networking dengan Perguruan Tinggi Negeri di dalam maupun di luar Kementerian Agama. Acara yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini dipandu secara langsung oleh Wakil Direktur Program Pascasarjana (Noor Malihah, S.Pd., M.Hum., Ph.D).

        Di awal acara, Direktur Program Pascasarjana (Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA) menyampaikan bahwa perkuliahan semester genap TA 2021/2022 akan dimulai pada tanggal 24 Februari 2021. Sesuai dengan SK Rektor, maka perkuliahan 7 pertemuan pertama dilakukan secara daring/online dengan menggunakan platform sebagaimana yang telah ditetapkan oleh IAIN Salatiga. Sedangkan perkuliahan 7 pertemuan kedua akan dilakukan secara luring atau daring dengan menyesuaikan kondisi dan perkembangan covid 19. Selain itu, Direktur PPs juga berpesan kepada semua dosen PPs untuk selalu mengupdate materi dan referensi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan dalam rangka mempersiapkan lulusan PPs yang siap menghadapi tuntutan dan perkembangan jaman.

        Selanjutnya, Wakil Direktur PPs berpesan dan menghimbau kepada seluruh dosen Program Pascasarjana supaya segera mempersiapkan dan menyelesaikan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) sebelum perkuliahan pertama dimulai. Selain itu, disampaikan pula tentang informasi akademik terkait dengan proses perkuliahan, ujian, administrasi dosen, pembimbingan, maupun kebijakan-kebijakan lain yang berlaku di PPs IAIN Salatiga. Di akhir acara, Direktur dan Wakil Direktur PPs mengucapkan selamat melaksanakan tugas kepada seluruh dosen di Program Pascasarjana IAIN Salatiga dan semoga proses perkuliahan berjalan dengan baik sesuai yang direncanakan. (ECA)

Kategori
List

File List