Assalamualaikum Wr. Wb.
Berdasarkan Hasil Keputusan Panitia Ujian Seleksi Mahasiswa Baru Pascasarjana UIN Salatiga, maka kami sampaikan bahwa nama-nama yang tersebut dalam lampiran ini dinyatakan LULUS dalam Ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Gelombang I Tahun Akademik 2024/2025
Proses Selanjutnya adalah Registrasi Ulang paling lambat tanggal 30 Juni 2024
Demikian Pengumuman ini disampaikan Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, pps.uinsalatiga.ac.id – Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris (TBI) telah melaksanakan acara Pelepasan Wisudawan pada Jumat, 26 April 2024 di Ruang Pascasarjana UIN Salatiga.
Acara ini diawali dengan pembukaan Sidang Terbuka oleh Direktur Pascasarjana, Pembacaan SK Penetapan Wisudawan oleh Kasubbag Akademik, Penghargaan pada Wisudawan terbaik, Prosesi Wisuda, Pembacaan Doa, dan Penutupan oleh MC.
Dalam acara ini terdapat 5 Wisudawan Program Studi Magister TBI yang lulus dengan tepat waktu. Berikut rinciannya :
Selain wisudawan dari Program Studi Magister TBI. Juga terdapat para wisudawan dari jurusan lain di Program Pascasarjana (PPS UIN Salatiga). Berikut rinciannya :
Acara ini terselenggara dengan meriah dan penuh khidmat hingga akhir.
Redaksi PPS TBI UIN Salatiga.
“Cross Cultural Understanding & Lives: Indonesia – Germany”
Dr. Wolfgang Bohme ( SES Germany)
Salatiga, 26 April 2024 – Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, dengan penuh semangat dan kebanggaan, mengumumkan penyelenggaraan acara guest lecture terbaru yang bertajuk “Cross Cultural Understanding & Lives: Indonesia – Germany”. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk merintis jalan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman budaya dan kehidupan di Indonesia dan Jerman, serta untuk memperkaya wawasan para mahasiswa dan akademisi yang hadir dalam kesempatan ini.
Dalam guest lecture yang diadakan pada Jumat, 26 April 2024, Magister Pendidikan Bahasa Inggris UIN Salatiga berkesempatan untuk menyambut Dr. Wolfgang Böehme sebagai narasumber utama. Dr. Wolfgang Böehme, seorang Ahli Ekonomi ternama dari Jerman, akan membagikan wawasannya tentang sistem pendidikan di Jerman serta memaparkan isu-isu penting dalam pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Jerman.
Acara ini akan diawali dengan sambutan singkat oleh Prof. Dr. Miftahuddin, M. Ag., yang secara hangat menyambut kedatangan Dr. Wolfgang Böehme. Prof. Miftahuddin juga memberikan wejangan kepada mahasiswa dan akademisi untuk berperan aktif dalam acara tersebut, dengan harapan agar mereka dapat memperoleh sudut pandang yang lebih luas dari pengalaman Dr. Wolfgang Böehme.
Dalam kesempatan yang berharga ini, Dr. Wolfgang Böehme juga memberikan nasihat berharga kepada para peserta, “Masih banyak kesempatan untuk belajar di Jerman, terutama dengan adanya berbagai beasiswa di Jerman yang menawarkan biaya kuliah gratis. Oleh karena itu, jika Anda berminat untuk belajar di Jerman, persiapkan diri Anda dengan baik.”
Diharapkan acara ini akan memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi semua peserta dan akan membuka mata mereka terhadap berbagai peluang pendidikan di Jerman dan memperkaya wawasan akademis di antara mahasiswa dan dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Program Pasca Sarjana UIN Salatiga.
Dr. Wolfgang Böehme sendiri akan menjalani program Visiting Professor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Salatiga selama tiga pekan mulai dari 15 April – 3 Mei 2024.
Pada hari Kamis, 26 April 2024 telah dilaksanakan kegiatan Yudisium dan sekaligus pelepasan wisudawan Pascasarjana UIN Salatiga.
Yudisium adalah sebuah proses di mana seorang mahasiswa telah menyelesaikan semua persyaratan akademik yang diperlukan untuk mendapatkan gelar. Pada kegiatan ini, dihadiri dan diikuti oleh Direktur Pascasarjana (Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag), Wadir Pascasarjana (Noor Malihah, Ph.D), Kasubag, serta para Kaprodi-Sekprodi jenjang S2 dan S3, serta para wisudawan.
Pidato diawali oleh Direktur Pascasarjana yang menyampaikan tentang 4 tanggung jawab alumni. Diantaranya yang paling utama adalah tanggung jawab diri sendiri sebagai bagian dari insan pembelajar, dan juga adalah tetap memperkuat nilai-nilai akademisi. Selain itu, tanggungjawab sebagai pendakwah agama dan juga ilmu yang selama ini sudah diperoleh selama menempuh studi. Selanjutnya, SK Yudisium disampaikan oleh Kasubag (Edi Kuswanto, M.Pd).
Kegiatan Yudisium dan Pelepasan Wisudawan Pascasarjana diikuti peserta dengan sagat khidmat. Selain itu, juga disampaikan lulusan berprestasi baik nilai tertinggi dan tercepat, serta mahasiswa tersenior (usia) secara keseluruhan.
Pelepasan wisudawan pascasarjana adalah acara formal di mana para wisudawan pascasarjana diberi penghargaan atas pencapaian akademik mereka dan secara simbolis dilepas dari institusi tempat mereka menyelesaikan studi mereka. Hal ini memberikan gambaran bahwa peminat studi di pascasarjana bersifat heterogen sehingga ini menunjukkan bahwa Pascasarjana UIN Salatiga siap menerima mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. (KW)
Venue/Date: Deakin University, Australia / April 17-18, 2024.
Deakin University, in collaboration with the European Center for Populism Studies (ECPS), Universitas Indonesia, and Universitas Gadjah Mada, is organizing “The International Conference: Populisms, Digital Technologies, and the 2024 Elections in Indonesia.” This event, scheduled shortly after the simultaneous multi-level elections in February, will be hosted by the Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalization (ADI), providing a crucial platform to explore various aspects and dynamics of populism in Indonesia. The conference’s scope extends beyond electoral outcomes to encompass the intricate interplay between populism, digital technologies, artificial intelligence, disinformation, religion, collective emotions, and socio-political factors that shape Indonesia’s democratic discourse.
Over the course of two intense days, the conference will feature comprehensive discussions spanning 31 papers organized into eight thought-provoking panels. These panels will address distinct facets of Indonesia’s populisms, ranging from Gender and Youth to Populist Strategy and Communication, and from the complexities of Sharp Power, Disinformation, and Cancel Culture to the nuances of Authoritarianism and Islamist Populism. The diversity of topics underscores the breadth and depth of issues that this conference endeavors to explore.
In addition to paper presentations, the conference will also host two distinguished keynote speakers: Professor Simon Tormey, a renowned authority on populism theory with over a decade of scholarly contribution, and Professor Vedi Hadiz, a seasoned scholar specializing in Islamic populism within the Indonesian context. Their insights will enrich understanding and stimulate critical dialogue throughout and after the conference.
The timely conference is made possible thanks to the generous funding provided by the Australian Research Council (ARC), the Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalization (ADI), and the European Center for Populism Studies (ECPS).
On Monday, March 4, 2024, UIN Salatiga Postgraduate Program , Master of Islamic Family Law Study Program held an Interdisciplinary Colloquium activity in the hall on the 2nd floor of the Postgraduate Program Building. This activity invited various stakeholders in the Islamic Family Law study program, including the High Religious Court in Central Java, the Ministry of Religion as well as various Stakeholders, Alumni, as well as Master’s and Bachelor’s students of the Islamic Family Law study program. This activity was also attended by Postgraduate Lecturers at UIN Salatiga. On this occasion, the Director of Postgraduate Programs, Prof. Dr Miftahudin opened the event while providing an introduction and igniting the main Qolloqium. Dr. Empud Mahfuddin, who is also the Chairman of the Semarang High Religious Court, was then followed by the second speaker, Mr. Hasanuddin, who presented his material on the problems of Islamic Family Law. The discussion was guided by the moderator, Dr. Muhamad Aji Nugroho walked enthusiastically. This can be seen from the large number of participants who were actively involved in asking questions and giving opinions about the material presented. This certainly reflects the lively and dynamic atmosphere of academic activities and illustrates the development of discussions regarding Islamic family law discourse in Indonesia, especially Central Java. (Mom).
