Mahasiswa Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam kini kembali menorehkan prestasi Internasional dengan mengikuti Konferensi Internasional. Muhammad ulinnuha berhasil mengikuti acara “The 4th Internasional Conference on Islam, Law dan society (INCOILS IV)” dibalikpapan Indonesia pada tanggal 28 November-01 Desember 2024.
Acara ini diselenggarakan di Hotel Grand Senyior, Balikpapan. Tujuan dari acara ini yaitu untuk mengumpulkan para peneliti dan mempresentasikan hasil penelitian yang dimiliki, serta saling bertukar pikiran mengenai topik penelitian terbaru. Tidak hanya mahasiswa Pascasarjana, Doktor, Professor dan Dosen yang berasal dari berbagai daerah dan mancanegara juga turut berpartisipasi dalam acara ini.
Hal tersebut merupakan bukti konsistensi dan komitmen program Studi serta program pascasarjana dalam berusaha mempromosikan aspek internasionalisasi dalam bidang akademik dan pengembangan riset serta publikasi. Hal ini menunjukkan jiwa kompetitif telah tumbuh dan menjadi bagian dari mahasiswa untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional.(Mom)
Program Magister Hukum Keluarga Islam menyelenggarakan tasyakuran atas diraihnya predikat akreditasi unggul pada hari Jumat, 22 November 2024 di Ruang Rapat E1.1 kampus 1 UIN Salatiga.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan,alumni dan kerjasama , Kabiro UIN Salatiga, serta seluruh jajaran pengelola dan staf Pascasarjana UIN Salatiga. Dalam acara tersebut, sambutan dari Direktur program Pascasarjana, Prof. Dr. Asfa Widiyanto menyampaikan bahwa diraihnya prestasi unggul tersebut tidak lepas dari usaha dan Kerjasama berbagai pihak terutama tim Taskforce.Oleh karena itu, disampaikan terimakasih bagi tim taskforce dan semua pengelola yang sudah turut berkontribusi dari penyusunan boring sampai dengan proses visitasi.
Pemerolehan Akreditasi unggul tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) kepada program studi. Program Studi Hukum Keluarga Islam dinilai memiliki performa yang sangat baik di semua kriteria penilaian. Dalam sambutannya, beliau juga menandaskan bahwa prestasi sudah dicapai ditangan dan tantangan terbesar adalah bagaimana agar hasil unggul tersebut dapat dipertahankan.
Acara ini diakhiri dengan doa dan pemotongan tupeng yang dipimpin dan diwakili oleh segenap pimpinan.
Dalam rangka memperkaya wawasan mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam pada mata kuliah Wasatiyah, Program Pascasarjana UIN Salatiga menyelenggarakan kuliah tamu pada hari Sabtu, 16 November 2024 diruang E3, Kampus 1. Salah satu cara untuk meningkatkan wawasan mahasiswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu dengan mengundang narasumber kuliah tamu dari tenaga profesional yang memiliki keahlian di bidangnya, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa Magister HKI PPs UIN Salatiga Semester 1 dan 3.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Salatiga, Prof. Miftahudin, M.Ag dan dilanjutkan dengan pemaparan dari dua pemateri. Pada kesempatan ini, nara sumber yang dihadirkan adalah Syeikh Al Mukhtar El Masoumi dan Syeikh Dr. Naser Abdulla Al yammahi.Tema yang diusung kali ini adalah Tolerance and its Impact on the Continuity of Civillization dan the Concept of Tolerance in the Holy Quran. Pemateri ke 1 memaparkan bahwa ada beberapa ayat Al Quran yang menjadi landasan terwujudnya sakinah dalam lingkup keluarga. Pertama, bagaimana seorang saudara harus ada diantara mereka sifat mengalah dan memberikan maaf. Kedua, bagaimana saling memaafkan terwujud dalam konteks lebih luas (peran Yusuf memaafkan saudaranya) dan ketiga adalah bagaimana tasamuh terwujud dalam lingkup yang lebih luas lagi misalnya diwujudkan dalam konteks antara seseorang dg musuhnya dan dalam waktu yang paling susah sekalipun dipraktikkan. Sementara itu, pemateri kedua memaparkan bahwa tasamuh bukan hanya sekadar toleransi, tetapi juga mencakup sikap saling menghargai, berempati, dan menjaga kedamaian dalam kehidupan sosial. Beliau juga menambahkan bahwa prinsip yang terkait dengan tasamuh dalam Islam meliputi :
1. Penghormatan terhadap perbedaan: Menyadari bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan mempraktikkan keyakinannya.
2. Tidak memaksakan kehendak: Menghormati kebebasan orang lain untuk berpendapat atau bertindak sesuai dengan keyakinannya.
3. Berbuat baik kepada orang lain : Memaafkan kesalahan dan mengedepankan sikap sabar serta welas asih dalam menghadapi orang lain.
Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini begitu besar sehingga pada sesi akhir kegiatan memunculkan sesi diskusi yang melahirkan banyak pertanyaan dari para audiencenya. Pada akhirnya kegiatan ini meyimpulkan bahwa toleransi/ tasamuh menjadi praktik baik yang harus terus dilakukan ,tidak hanya sekedar wacana namun harus di gaungkan, karena itu adalah tugas manusia didunia sebagai kholifah dibumi. (Mom)
Disela kegiatan yang padat di Pascasarjana UIN Salatiga, Pagi Ini Rabu, 17 Januari 2024 Direktur Pasca, Prof. phil. Asfa Widiyanto dengan didampingi Wakil Direktur Pascasarjana, Ibu Noor Malihah, Ph.D melantik kepengurusan Pusat Studi CEPASO (Center for Education, Peace and Social Justice) Pascasarjana UIN Salatiga. Pengurus Cepaso Pascasarjana terdiri dari Dr. Mohamad Nuryansah, M.Hum sebagai Direktur Eksekutif, Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I sebaga Wakil Direktur Eksekutif, Dr. Edi Cahyono, M.E sebagai Sekretaris dan Dr. Fahmy Ashari, M.H sebagai Bendahara Cepaso. Pelantikan disaksikan oleh para ketua Progam Studi dan dosen di lingkungan Pascasarjana UIN Salatiga.
Direktur Pascasarjana UIN Salatiga berharap agar dengan dilantiknya pengurus Pusat Studi Cepaso secara resmi, keberadaan Pusat Studi ini dapat semakin berkembang dan semakin memperkokoh eksistensinya sebagai pusat studi yang unggul. Core value Cepaso, yaitu, pendidikan, kedamaian dan keadilan social. Cepaso diharapkan dapat bersinergi dengan Progam Studi di lingkungan Pascasarjana maupun dengan instansi-instansi lain di luar. Agar keberadaan Cepaso dan fungsinya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan Masyarakat. baik di dalam kampus maupun di luar kampus.
Keluarga adalah satuan masyarakat terkecil, tempat tumbuhnya anak-anak. Keluarga adalah tatanan sosial masyarakat terkecil namun berpengaruh besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keluarga yang tenang, tenteram menjadikan para penghuninya merasa nyaman. Keluarga itulah keluarga sakinah, keluarga idela harapan semua pasangan suami istri. Dalam keluarga yang sakinah, suami istri bisa saling menyayangi, memberikan ketenangan satu sama lain. Keluarga sakinah diwujudkan bersama suami danistri, dengan saling menghormati, saling menopang, berbuat baik satu sama lain. Inilah kunci keluarga sakinah, sebagai cita-cita pernikahan seperti disebut dalam UU Perkawinan. Demikian disampaikan oleh Ibu Tri wahyu Hidayati dalam pertemuan rutin PKK di lingkungan Rt 4 RW 1 Kelurahan Sumurrejo Gunungpati Kota Semarang.
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap bulan kepada ibu-ibu PKK. Tema berkaitan dengan pembinaan keluarga. disadari betul bahwa keluarga menjadi penopang utama tumbuhnya generasi hebat dan kuat. Semuanya berawal dari kesadaran masing-masing suami istri untuk saling berbuat baik satu sama lain, sebagaimana diamanahkan al-qur’an dalam surat ar rum: 21, dan an nisa’:19.
Kerjasama dengan instansi lain adalah sebuah keniscayaan bagi pengembangan kelembagaan. Kerjasama tidak hanya dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman, namun diimplementasikan dalam kegiatan yang terkait dan sesuai dengan misi kelembagaan dua belah pihak. Magister HKI UIN Salatiga membangun sinergi dengan Kantor Kementerian Agama melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, yaitu pembinaan rohani dan penyuluhan pembinaan ketahanan keluarga.
Ibu Tri Wahyu Hidayati selaku ketua program Studi Magister HKI UIN Salatiga memberikan penyuluhan pembinaan dan penguatan ketahanan keluarga di lingkungan masyarakat Karanggeneng, Kota Semarang. Kegiatan ruti dilakukan setiap bulan bertempat di aula PPQM Karanggeneng Kota Semarang. Kegiatan diawali dengan sima’an al-Qur’an, yang dibaca bergantian oleh Ibu Tri dan Mbak Mila (salah satu staf di Kantor kementerian Agama Kabupaten Semarang). Setelah simaan dilanjutkan kajian tafsir tentang ayat-ayat al-Qur’an tentang tuntunan bagaimana membangun keluarga yang tangguh dalam menghadapi dinamika problematika kehidupan. Kegiatan disambut baik oleh warga, karena selain untuk membangun spiritualitas juga menjadi wahana untuk ngecharge ilmu bagaimana membangun ketahanan dan keutuhan keluarga. (mny)