Kategori
Berita

Dosen Pascasarjana UIN Salatiga lakukan Pelatihan Moderasi Beragama Bagi Dosen dan Tenaga Pendidikan UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan

PEKALONGAN – Dalam upaya memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan pendidikan tinggi keagamaan, LP2M Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyelenggarakan Pelatihan Moderasi Beragama bagi dosen dan tenaga kependidikan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 30-31 Oktober 2025, ini diadakan di Auditorium Fakultas Ushuluddin UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Pelatihan yang diikuti oleh 60 peserta ini tidak hanya melibatkan dosen dan tenaga kependidikan dari dalam kampus, tetapi juga dari luar kampus, termasuk perwakilan dari UIN Walisongo Semarang dan Kementerian Agama Kab. Pekalongan. Pembatasan jumlah peserta dilakukan untuk memastikan kualitas dan efektivitas pelatihan tetap terjaga.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan melalui Kepala Pusat Moderasi Beragama ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya, Dr. Muhammad Aji Nugroho dari Pascasarjana UIN Salatiga dan Dr. Debbi Fajrin dari UIN Cirebon.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para dosen dan tenaga kependidikan dapat lebih memahami prinsip-prinsip moderasi beragama serta mampu mengimplementasikannya dalam tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan demikian, civitas akademika dapat menjadi agen pemersatu bangsa yang berkontribusi positif dalam menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat jejaring dan kolaborasi antarperguruan tinggi keagamaan Islam negeri dalam mempromosikan Islam yang ramah, toleran, dan berkemajuan. (MAN)

Kategori
Berita

Kaprodi S3 PAI UIN Salatiga Bahas Diseminasi Hasil Disertasi Mahasiswa Program Doktor UIN Mataram

Mataram, 30 Oktober 2025 – Kaprodi S3 Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana UIN Salatiga Dr. Ruwandi, MA. dipercaya menjadi pembahas dalam kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian Disertasi yang dilakukan oleh Hilmi Sopian, mahasiswa Program Doktor PAI Pascasarjana UIN Mataram. Kegiatan berlangsung pada Hari Kamis, 30 Oktober 2025, pukul 09.00–10.30 WITA secara daring dan luring.

Disertasi yang dibahas bertajuk Pemikiran dan Kontribusi Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Majid dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Nusa Tenggara Barat”, yang mengkaji peran tokoh perempuan dalam pengembangan pendidikan Islam di wilayah NTB. Penelitian ini menyoroti kontribusi historis, filosofis, dan praktis dari Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Majid, serta relevansinya terhadap praktik pendidikan Islam kontemporer.

Sebagai pembahas, Dr. Ruwandi, MA selaku Kaprodi S3 PAI Pascasarjana UIN Salatiga memberikan masukan kritis dan konstruktif terhadap metodologi penelitian, analisis data, serta implikasi temuan disertasi. Dr. Ruwandi menekankan pentingnya penelitian ini untuk memperkaya khazanah studi pendidikan Islam di Indonesia, khususnya dalam konteks pemberdayaan perempuan dan pengembangan pendidikan lokal.

Hilmi Sopian menyampaikan presentasi ringkas hasil penelitiannya, diikuti sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Para peserta terlihat antusias mendalami pemikiran Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Majid serta relevansi kontribusinya bagi perkembangan pendidikan Islam modern di NTB.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penelitian doktoral di bidang Pendidikan Agama Islam, sekaligus memfasilitasi pertukaran gagasan akademik antara mahasiswa dan pakar PAI dari berbagai perguruan tinggi. (MAN)

Kategori
Berita

Membangun Empati di Kelas: Guest Lecture PAI UIN Gusdur Pekalongan Angkat Kesadaran Multikultural

Pekalongan, 6 November 2025 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Gusdur Pekalongan sukses menyelenggarakan Guest Lecture bertajuk “Belajar dalam Keberagaman: Menumbuhkan Kesadaran Multikultural dari Toleransi ke Empati di Ruang Kelas”. Kegiatan ini digelar di Aula FTIK dan dihadiri lebih dari 300 peserta, terdiri dari dosen dan mahasiswa PAI, yang antusias mengikuti paparan dan diskusi interaktif.

Acara menghadirkan narasumber Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I. dari Pascasarjana UIN Salatiga, yang membedah pentingnya membangun kesadaran multikultural di ruang kelas. Dalam pemaparannya, Dr. Aji menekankan bahwa toleransi saja tidak cukup, melainkan harus diterjemahkan menjadi empati yang nyata terhadap perbedaan budaya, agama, dan latar belakang peserta didik. “Belajar dalam keberagaman berarti mengajarkan siswa untuk merasakan dan memahami perbedaan, bukan sekadar menerima perbedaan secara pasif,” ujar Dr. Aji.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Dekan FTIK UIN Gusdur Pekalongan, Prof. Dr. Muhlisin, M.Ag., yang menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk membekali mahasiswa dan dosen dengan wawasan lintas budaya. “Sebagai institusi pendidikan, kita tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan sikap inklusif dan empati agar mahasiswa mampu menjadi agen perdamaian dalam masyarakat yang beragam,” ujar Prof. Muhlisin.

Sementara itu, Kaprodi S1 PAI, Dr. Ahmad Tarifin, S.Ag., M.Ag., menyambut positif kegiatan ini dan berharap seluruh peserta mampu menerapkan konsep multikulturalitas dalam konteks keberagamaan yang ada di Indonesia. “Melalui pemahaman multikultural, mahasiswa tidak hanya menjadi pendidik yang cerdas, tetapi juga bijak dalam menghadapi keragaman peserta didik,” tambahnya.

Kegiatan ini dipandu oleh Redika Westerling, Dosen PAI, sebagai moderator. Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama sesi tanya jawab, di mana mahasiswa berbagi pengalaman terkait penerapan nilai multikultural dalam pembelajaran.

Dr. Aji Nugroho juga menekankan pentingnya strategi pembelajaran yang inklusif, seperti penggunaan studi kasus, diskusi kelompok heterogen, dan simulasi pengalaman lintas budaya untuk membangun empati. Ia menegaskan bahwa ruang kelas seharusnya menjadi laboratorium mini bagi mahasiswa untuk belajar menghargai perbedaan, memahami perspektif lain, dan mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya.

Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman praktik pendidikan multikultural antara dosen dan mahasiswa. Beberapa peserta aktif menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di kelas terkait keberagaman peserta didik, mulai dari stereotip budaya hingga perbedaan nilai sosial, yang kemudian dibahas bersama narasumber untuk menemukan solusi praktis.

Kegiatan Guest Lecture ini ditutup dengan pesan kuat dari Dekan dan Kaprodi PAI bahwa pembelajaran multikultural bukan sekadar teori, melainkan kebutuhan mendesak dalam membentuk generasi pendidik yang bijak dan empatik. Mereka berharap, mahasiswa dapat membawa nilai-nilai tersebut ke ruang kelas dan komunitas, sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang inklusif, harmonis, dan produktif.

Dengan terselenggaranya Guest Lecture ini, Prodi PAI UIN Gusdur Pekalongan berharap dapat memperkuat budaya akademik yang inklusif, menumbuhkan kesadaran multikultural, dan membentuk generasi pendidik yang mampu menghadapi tantangan pendidikan di masyarakat yang beragam. (MAN)

Kategori
Berita

Integrasikan Nalar Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Pendidikan Islam: Zuhri Fahruddin Tawarkan Epistemologi Baru di Era Modern

Salatiga, 23 Oktober 2025 — Pascasarjana UIN Salatiga kembali meneguhkan komitmennya dalam melahirkan karya ilmiah tingkat tinggi melalui pelaksanaan Ujian Tertutup Disertasi mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam, Zuhri Fahruddin, yang mengangkat tema: “Penerapan Formasi Nalar Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Pendidikan Islam (Studi Fenomenologi pada MAN DKI Jakarta).”

Ujian ini berlangsung di Ruang Ujian Tertutup Disertasi, Gedung E Lantai 3 Pascasarjana UIN Salatiga, di bawah bimbingan dan penilaian Dewan Penguji yang terdiri dari para akademisi dan pakar di bidang epistemologi dan pendidikan Islam: Prof. Dr. phil. Widiyanto, M.A. – Ketua/Penguji, Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I. – Sekretaris/Penguji,  Prof. Dr. Fauzi Muharom, M.Ag. (UIN Surakarta) – Penguji Eksternal Prof. Dr. Achmad Maimun, M.Ag. – Penguji, Dr. Suwardi, M.Pd. – Penguji, Prof. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. – Promotor/ Penguji, dan Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. – Co-Promotor dan Penguji.

Disertasi Zuhri Fahruddin berupaya mengkonstruksi secara kritis formasi epistemologis Islam — Bayani, Burhani, dan Irfani — dalam praksis pendidikan Islam kontemporer. Melalui pendekatan fenomenologi, Zuhri menelusuri bagaimana guru dan peserta didik di MAN DKI Jakarta menginternalisasi, mempraktikkan, dan memadukan tiga nalar tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menghadirkan tawaran konseptual baru bagi transformasi pendidikan Islam yang holistik: berakar pada teks, berpijak pada rasionalitas, dan berjiwa spiritual.

Ketua Penguji, Prof. Dr. phil. Widiyanto, M.A., menilai bahwa penelitian ini menunjukkan tingkat kematangan akademik dan orisinalitas pemikiran yang merepresentasikan level doktoral. “Karya Zuhri ini tidak sekadar mendeskripsikan konsep, tetapi mengonstruksi paradigma baru pendidikan Islam yang menyeimbangkan nalar wahyu, akal, dan intuisi secara ilmiah dan kontekstual,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Fauzi Muharom, M.Ag., selaku Penguji Eksternal dari UIN Surakarta, menyoroti novelty penelitian ini. “Integrasi tiga formasi nalar dalam praktik pendidikan bukan sekadar ideal normatif, tetapi langkah konkret menuju pendidikan Islam yang berpijak pada tradisi keilmuan sekaligus terbuka terhadap modernitas. Disertasi ini memiliki kekuatan konseptual dan implikasi praktis yang signifikan,” ujarnya.

Sebagai Promotor, Prof. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., mengapresiasi kesungguhan ilmiah dan kedalaman reflektif Zuhri. “Karya ini merefleksikan capaian pembelajaran KKNI Level 9, yaitu kemampuan mencipta dan mengembangkan pengetahuan baru secara orisinal berbasis riset mendalam. Zuhri berhasil memadukan teori, data lapangan, dan refleksi epistemologis menjadi kontribusi ilmiah yang bernilai strategis bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia,” paparnya.

Menambahkan pandangan tersebut, Dr. Muhammad Aji Nugroho, menyebut disertasi ini sebagai representasi kemampuan berpikir sintetik tingkat tinggi. “Zuhri tidak hanya memahami filsafat pendidikan Islam secara tekstual, tetapi juga mengimplementasikannya dalam kerangka praksis pendidikan yang hidup dan relevan dengan konteks zaman,” ungkapnya.

Pelaksanaan ujian berlangsung dalam atmosfer ilmiah yang intens dan dialogis. Dewan penguji memberikan sejumlah catatan penyempurnaan dari aspek metodologis, analisis data, serta penegasan posisi epistemologis dalam kerangka keilmuan pendidikan Islam. Zuhri menunjukkan penguasaan mendalam terhadap teori dan konteks penelitian, serta mampu mempertahankan argumentasinya secara sistematis, kritis, dan reflektif.

Pada akhir sidang, Dewan Penguji secara bulat menyatakan bahwa disertasi Zuhri Fahruddin dinyatakan layak untuk dilanjutkan ke tahap Ujian Terbuka Promosi Doktor, dengan beberapa penyempurnaan minor sebagai penguatan argumentasi konseptual. Hasil ini menjadi pengakuan atas kemampuan akademik Zuhri Fahruddin dalam memenuhi standar KKNI Level 9, yakni menghasilkan karya ilmiah yang orisinal, inovatif, dan berkontribusi nyata terhadap pengembangan keilmuan pendidikan Islam. (MAN)

Kategori
Berita

Menjembatani Teknologi dan Tradisi: Mahasiswa S3 PAI UIN Salatiga Kembangkan Aplikasi WDM untuk Pendidikan Islam Digital

Salatiga, 23 Oktober 2025 – Di tengah derasnya arus digitalisasi pendidikan, Mohamad Maulidin Alif Utama, mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Salatiga, menghadirkan terobosan menarik: Aplikasi WDM (Wisdom Digital Media) media pembelajaran keislaman yang berpadu dengan nilai-nilai kearifan lokal untuk menjangkau Generasi Z yang hidup di era serba digital.

Inovasi ini dipaparkan dalam Ujian Seminar Hasil Disertasi yang digelar pada Kamis, 23 Oktober 2025, di Ruang Ujian Tertutup, Gedung E. Lt. 3 Pascasarjana UIN Salatiga. Adapun susunan Dewan Penguji meliputi: Ketua/Penguji: Noormalihah, S.Pd., M.Hum., Ph.D., Sekretaris/Penguji: Dr. Ruwandi, M.A., Penguji Eksternal: Prof. Dr. H. Sangkot Sirait, M.Ag. (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Promotor/Penguji: Prof. Dr. H. Sa’adi, M.Ag., Co-Promotor/Penguji: Dr. Mukh Nursikin, M.S.I.

Dalam pemaparannya, Maulidin mengungkap bahwa Aplikasi WDM dikembangkan sebagai solusi atas tantangan pembelajaran keislaman di kalangan mahasiswa PTKI se-Provinsi Banten, yang membutuhkan pendekatan baru — modern secara teknologi, namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam dan budaya lokal.

“Generasi Z butuh cara belajar yang cepat, interaktif, dan digital. Tapi di sisi lain, nilai-nilai lokal harus tetap menjadi ruh dalam pembelajaran agama. Itulah semangat di balik WDM,” tutur Maulidin dalam presentasinya.

Ketua Penguji, Noormalihah, S.Pd., M.Hum., Ph.D., memuji keberanian dan kebaruan gagasan tersebut. “Penelitian ini bukan sekadar pengembangan media, tapi upaya menjembatani masa depan pendidikan Islam agar tetap membumi di tengah revolusi digital,” ungkapnya. Senada dengan itu, Prof. Dr. H. Sa’adi, M.Ag., selaku promotor, menilai penelitian ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat karakter keislaman generasi muda. “Kearifan lokal adalah kekuatan identitas. Ketika ia dipadukan dengan teknologi, akan lahir model pendidikan Islam yang adaptif dan berdaya saing global,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Sangkot Sirait, M.Ag., selaku penguji eksternal dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menilai bahwa penelitian ini memiliki nilai kebaruan (novelty) yang tinggi dan relevan dengan konteks pendidikan Islam di era digital. “Integrasi antara teknologi dan kearifan lokal bukan sekadar konsep, tapi kebutuhan strategis agar pendidikan Islam tetap kontekstual di tengah perubahan zaman,” ujarnya. Di sisi lain, Dr. Ruwandi, M.A., selaku Sekretaris Sidang dan Kaprodi S3 PAI, menambahkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menggabungkan pendekatan teoritis dengan praktik pendidikan yang nyata di lapangan. “Karya ini mencerminkan semangat inovatif dan kepedulian terhadap transformasi pendidikan Islam di PTKI,” tandasnya.

Ujian berlangsung hangat dan penuh nuansa ilmiah. Para penguji memberikan sejumlah masukan konstruktif untuk penyempurnaan isi disertasi, baik dari sisi metodologi, keajegan teori, maupun penerapan aplikasi dalam konteks pendidikan Islam modern. Mahasiswa juga dinilai mampu mempertahankan argumentasinya secara meyakinkan terhadap berbagai pertanyaan dan kritik yang diajukan.

Setelah melalui proses diskusi dan penilaian, Dewan Penguji secara bulat menyatakan bahwa disertasi Mohamad Maulidin Alif Utama dinyatakan layak untuk dilanjutkan ke tahap ujian tertutup pada tahapan selanjutnya.Keputusan ini sekaligus menjadi pengakuan atas kualitas akademik dan kedalaman riset yang telah dilakukan, serta potensi kontribusinya bagi pengembangan pembelajaran keislaman berbasis teknologi dan budaya lokal.

Dengan hasil ini, Maulidin semakin mantap melangkah ke fase akhir penyusunan disertasi. Ia berharap penelitiannya dapat menjadi inspirasi bagi dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan Islam dalam mengembangkan media pembelajaran yang tidak hanya modern, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal bangsa. (MAN)

Kategori
Berita

Benchmarking Pascasarjana UIN Syekh Wasil Kediri ke UIN Salatiga: Tingkatkan Pengelolaan Akademik dan Publikasi Ilmiah Program Doktor dan Magister

Salatiga, 08 Oktober 2025 — Sebagai bagian dari penguatan kolaborasi akademik, tim dari Pascasarjana UIN Syekh Wasil Kediri melakukan kunjungan benchmarking ke Pascasarjana UIN Salatiga. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan pengelolaan akademik serta strategi pengembangan publikasi ilmiah, khususnya bagi mahasiswa program doktor dan magister.

Rombongan dari Kediri yang terdiri dari para pengelola akademik, dosen, dan staf administrasi diterima hangat oleh jajaran manajemen Pascasarjana UIN Salatiga di ruang rapat lantai 1 Gedung E. Pihak Salatiga memaparkan sistem manajemen akademik yang terintegrasi, mulai dari proses pembimbingan, pemantauan studi, hingga strategi menjaga kualitas kelulusan melalui evaluasi berbasis capaian riset.

Acara dipandu langsung oleh Dr. Ruwandi, M.A., Kaprodi S3 Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Salatiga ditemani seluruh pengelola program studi Pascasarjana lainnya, memaparkan berbagai inovasi dalam tata kelola akademik dan sistem pendampingan publikasi ilmiah. Pendekatan yang menekankan sinergi antara dosen pembimbing, pengelola prodi, dan pusat publikasi kampus menjadi salah satu kekuatan Pascasarjana UIN Salatiga dalam menciptakan iklim akademik yang produktif dan berdaya saing.

Dari pihak UIN Syekh Wasil Kediri, benchmarking ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. H. Moh. Asror Yusuf, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana, yang hadir bersama seluruh jajaran pengelola pascasarjana. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kunjungan ini bukan hanya untuk melihat praktik baik, tetapi juga sebagai bentuk kesungguhan dalam membangun standar mutu akademik yang sejalan dan saling memperkuat antar-PTKIN.

Selain sesi diskusi, benchmarking juga dilengkapi dengan tur akademik ke unit layanan mahasiswa, ruang sidang promosi doktor, dan pusat publikasi ilmiah Pascasarjana UIN Salatiga. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran bersama tentang pentingnya tata kelola yang adaptif, sistematis, dan terukur dalam mendorong produktivitas akademik mahasiswa pascasarjana.

Dengan semangat kolaborasi dan berbagi praktik baik, kedua institusi berharap kegiatan ini tidak berhenti di level kunjungan, tetapi berlanjut dalam bentuk program-program bersama yang lebih konkret, termasuk pelatihan penulisan artikel ilmiah, co-supervision antar dosen, dan pengembangan jurnal terakreditasi. (MAN)

Exit mobile version
Dengarkan Teks