Salatiga, 21 Juli 2025 — Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga kembali mencatatkan sejarah akademik yang membanggakan. Pada Senin, 21 Juli 2025, Anzar Aquil yang, mahasiswa asal India, berhasil meraih gelar Doktor ke-5 UIN Salatiga, sekaligus menjadi mahasiswa internasional pertama yang menyelesaikan program doktoral tepat waktu dan dengan predikat cumlaude.

Dalam sidang promosi terbuka yang digelar di Aula Lantai 3 Gedung Pascasarjana, Anzar mempresentasikan disertasinya yang berjudul:
“A Comparative Analysis of Curriculum and Its Implementation in Darul Uloom Deoband, Uttar Pradesh, India and Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Central Java, Indonesia.”
Disertasi ini membandingkan dua institusi pendidikan Islam klasik — Darul Uloom Deoband (India) dan API Tegalrejo (Indonesia) — dari sisi struktur kurikulum, implementasi pendidikan, serta peran mereka dalam menjaga tradisi keilmuan Islam di tengah perubahan zaman. Dengan pendekatan kritis dan metodologis yang kuat, Anzar menunjukkan bagaimana kedua lembaga mengelola nilai-nilai klasik dengan respons kontekstual yang berbeda.

Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. sebagai Ketua/Penguji, dengan komposisi tim penguji sebagai berikut: Dr. Muhammad Aji Nugroho, Lc., M.Pd.I (Sekretaris/Penguji), Prof. Dr. Raharjo, M.Ed. St. (Penguji Eksternal), Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag. (Penguji), Prof. Dr. Sa’adi, M.Ag. (Penguji), Dr. Ruwandi, MA. (Penguji), Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA (Promotor), Noor Malihah, S.Pd., M.Hum., Ph.D (Co-Promotor).

Sidang berlangsung dengan nuansa akademik yang hangat dan interaktif, serta turut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai negara, termasuk mahasiswa asal India yang datang langsung memberikan dukungan. Para penguji memberikan apresiasi atas orisinalitas riset Anzar dan kontribusinya terhadap pengembangan kajian kurikulum pendidikan Islam secara global.

Setelah melalui proses tanya jawab dan pertimbangan dewan penguji, Anzar dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Keberhasilannya menjadi Doktor ke-5 UIN Salatiga, ditambah dengan capaian studi tepat waktu, memperkuat reputasi UIN Salatiga sebagai lembaga pendidikan tinggi yang unggul dalam membina mahasiswa lokal maupun internasional.

“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi keilmuan antarbangsa. Saya sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari UIN Salatiga,” ujar Anzar dalam sambutannya seusai sidang.

Capaian ini sekaligus menjadi inspirasi baru bahwa UIN Salatiga mampu melahirkan intelektual muslim global yang siap menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi keilmuan Islam. (MAN)