Pada hari Jum’at, 3 Maret 2023, Prodi Magister Hukum Keluarga Islam mengadakan pembahasan intensif mengenai kesetaraan dan keadilan gender melalui Interdisciplinary Colloquium dengan tema “Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan gender dalam Hukum Keluarga Islam di Indonesia (Antara Cita dan Realita). ”Hadir sebagai narasumber, Dr. H. Sutrisno, S.Ag., SH., MH., CM., Ketua DPP Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia.

Isu keadilan dan kesteraaan gender dalam Hukum Keluarga Islam selalu menjadi perbincangan yang menarik.  Trend ini terkait dengan meningkatnya kesadaran kaum perempuan untuk mendapatkan hak yang sama dengan kaum laki-laki dalam berbagai sisi kehidupan. Dalam kesempatan Colloquium tersebut, Narasumber Dr. Sutrisno menyampaikan bahwa saat ini, kesetaraan dan keadilan gender dalam ranah hukum keluarga Islam sudah relatif baik, hal tersebut dibuktikan dengan berbagai upaya pemerintah melahirkan peraturan-peraturan yang memberikan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam ranah private dan public.

Namun demikian, isu-isu mengenai ketidakadilan dalam bentuk subordinasi, marginalisasi, bahkan kekerasan terhadap perempuan pada beberapa lini kehidupan masih sering terjadi, tambah Sutrisno. Padahal Islam telah menjelaskan kedudukan, hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga, namun dalam praktiknya masih ditemui terjadinya diskriminasi dan ketidakadilan. Bahkan seiring perkembangan zaman, persoalan-persoalan dalam hukum keluarga makin kompleks dan beragam, sehingga perlu tindakan kongkret dengan mengundang-undangkan Kompilasi Hukum Islam (KHI), agar kedudukannya semakin kuat. (mny)

Pascasarjana (PPs) UIN Salatiga menyelenggarakan Rapat Koordinasi Dosen dalam rangka persiapan perkuliahan semester Genap Tahun Akademik 2022/2023 pada hari Senin tanggal 27 Februari 2023. Rapat yang dilakukan secara luring tersebut dihadiri oleh semua dosen yang dari 6 program studi yang dimiliki oleh PPs UIN Salatiga, yaitu S3 Pendidikan Agama Islam (PAI), S2 PAI, S2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), S2 Ekonomi Syariah (ES), S2 Tadris Bahasa Inggris (TBI), dan S2 Hukum Keluarga Islam (HKI). Selain dosen internal dari PPs UIN Salatiga, acara tersebut juga dihadiri oleh dosen tidak tetap dari luar UIN Salatiga yang bertujuan untuk menjalin networking dengan Perguruan Tinggi Negeri di dalam maupun di luar Kementerian Agama. Acara yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini dipandu secara langsung oleh Sekretaris Program Studi S2 PAI (Dr. Edi Cahyono, S.E., M.M).

Di awal acara, Direktur PPs UIN Salatiga (Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA) menyampaikan sambutannya, bahwa mata kuliah yang diajarkan di pascasarjan diperlukan kedalaman teori yang mutakhir serta pilihan literatur yang terbaru, hal ini yang membedakan perkuliahan di level S1 dan S2 atau pascasarjana. Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa pascasarjana harus menjadi Leading sector of knowledge production. Terakhir, beliau juga menyampaikan bahwa “tesis” memiliki nilai sks dan mewajibkan mahasiswa untuk dating dan belajar ke kampus. Tesis adalah wujud kolaborasi dosen dan mahasiswa, sehingga dosen juga berwajiban untuk memastikan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.

Setelah Direktur PPs UIN Salatiga menyampaikan sambutannya, selanjutnya Wakil Direktur PPs UIN Salatiga (Noor Malihah, Ph.D) menjelaskan tentang Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan Audit Tindak Lanjut (ATL) semester gasal 2022/2023. Beliau menyampaikan perlu adanya peningkatan kinerja dosen yang baik dalam hal pembelajaran untuk 6 program studi yang dimiliki oleh PPs UIN Salatiga, yaitu S3 PAI, S2 PAI, S2 PGMI, S2 ES, S2 TBI, dan S2 HKI. Hasil evaluasi dosen (EDOM) menunjukkan beberapa hal positif dan negatif, sehingga perlu adanya peningkatan performa dosen dalam hal pembelajaran.  Beberapa catatan dari mahasiswa diantaranya adalah perlu adanya feedback dari tugas yang diberikan oleh dosen. Oleh karena itu, pada perkuliahan yang akan dimulai pada 3 Maret 2023 harus menjadi momentum untuk perbaikan performa dosen dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Selain itu, Wakil Direktur PPs UIN Salatiga juga menyampaikan bahwa persyaratan Ujian Tesis salah satunya adalah Mahasiswa harus sudah memiliki LoA atau artikel yang sudah terbit di jurnal nasional terakreditasi SINTA 1-6. Oleh karena itu, mahasiswa dan dosen pembimbing harus mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi kebijakan tersebut.