Mahasiswa magister prodi Hukum Keluarga Islam kembali menorehkan prestasinya setelah berhasil menyabet juara II pada kegiatan lomba moderasi beragama cari bintang yg diselenggarakan oleh Balai Litbang Agama (BLA) Makasar. Prestasi tersebut diterima pada Kamis, 5 Desember 2024 pada acara Gala Anugerah Moderasi Beragama Mencari Bintang 2024 di Auditorium Prof.Dr.A Amiruddin,Universitas Hasanuddin Makasar.
Dalam kegiatan tersebut,karmelia harus menyingkirkan ratusan competitornya dari berbagai universitas yg berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Target kegiatan ini adalah dapat mencerminkan keberagaman bangsa dan memupuk toleransi melalui inovasi.
Sebelumnya, Karmelia juga baru saja tercatat berhasil menerima penghargaan sebagai Influencer Muda Terinspiratif dalam Advikasi Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam acara Gender Championship yang diselenggarakan oleh PSGA UIN Salatiga tahun 2024.
Setumpuk prestasi tersebut didapatkan karena hasil dari kerja keras dan semangat yang tidak pantang menyerah dalam belajar. Kepala Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam ,Dr.Tri Wahyu Hidayati mengapresiasi pencapaian mahasiswanya tersebut dg mengucapkan selamat dan tetap mendorong serta menginspirasi mahasiswa lain untuk juga mengikuti jejak Langkah kesuksesan tersebut. Ini merupakan bukti dan komitmen bahwa program studi terus mendorong mahasiswa magister Hukum Keluarga Islam agar mampu bersaing dan berperan baik dalam tataran global maupun internasional.
Salatiga, 12 Desember 2024 – Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga melaksanakan seminar proposal tesis bagi mahasiswa Magister Tadris Bahasa Inggris angkatan 2023. Sebanyak 12 mahasiswa tampil mempresentasikan rencana penelitian mereka di hadapan para dosen penguji dan pembimbing.
Kegiatan yang berlangsung hari ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperkuat rancangan penelitian yang diajukan para mahasiswa. Seminar ini diadakan di ruang seminar utama (Ruang E.2) kampus Pascasarjana UIN Salatiga dengan suasana yang serius namun tetap kondusif.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris, Dr. Setia Rini, M.Pd. menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan masukan konstruktif demi penyempurnaan tesis mereka. “Seminar ini adalah langkah penting dalam perjalanan akademik mahasiswa. Kami berharap mereka dapat menyusun penelitian yang tidak hanya bermanfaat untuk penyelesaian studi, tetapi juga memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan di bidang Tadris Bahasa Inggris,” ujarnya.
Beberapa topik yang dibahas dalam seminar ini mencakup inovasi dalam pengajaran bahasa Inggris, penerapan teknologi dalam pembelajaran, hingga kajian budaya dalam literasi bahasa. Para penguji memberikan sejumlah masukan dan arahan untuk memperkuat kualitas penelitian yang akan dilakukan.
Salah satu mahasiswa, Rini Windarti, mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya setelah berhasil mempresentasikan proposalnya. “Masukan dari para dosen sangat berarti bagi saya untuk memperbaiki proposal ini. Saya akan berusaha sebaik mungkin agar tesis ini dapat selesai dengan baik,” ujarnya.
Seminar proposal ini merupakan tahapan penting sebelum mahasiswa melanjutkan ke tahap penelitian dan penulisan tesis. Dengan selesainya kegiatan hari ini, para mahasiswa diharapkan dapat segera merevisi proposal mereka sesuai masukan yang diterima dan memulai proses penelitian di semester mendatang.
Pihak Program Pascasarjana UIN Salatiga berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan studi mereka tepat waktu dan dengan kualitas terbaik.
Mahasiswa Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam kini kembali menorehkan prestasi Internasional dengan mengikuti Konferensi Internasional. Muhammad ulinnuha berhasil mengikuti acara “The 4th Internasional Conference on Islam, Law dan society (INCOILS IV)” dibalikpapan Indonesia pada tanggal 28 November-01 Desember 2024.
Acara ini diselenggarakan di Hotel Grand Senyior, Balikpapan. Tujuan dari acara ini yaitu untuk mengumpulkan para peneliti dan mempresentasikan hasil penelitian yang dimiliki, serta saling bertukar pikiran mengenai topik penelitian terbaru. Tidak hanya mahasiswa Pascasarjana, Doktor, Professor dan Dosen yang berasal dari berbagai daerah dan mancanegara juga turut berpartisipasi dalam acara ini.
Hal tersebut merupakan bukti konsistensi dan komitmen program Studi serta program pascasarjana dalam berusaha mempromosikan aspek internasionalisasi dalam bidang akademik dan pengembangan riset serta publikasi. Hal ini menunjukkan jiwa kompetitif telah tumbuh dan menjadi bagian dari mahasiswa untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional.(Mom)
Program Magister Hukum Keluarga Islam menyelenggarakan tasyakuran atas diraihnya predikat akreditasi unggul pada hari Jumat, 22 November 2024 di Ruang Rapat E1.1 kampus 1 UIN Salatiga.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan,alumni dan kerjasama , Kabiro UIN Salatiga, serta seluruh jajaran pengelola dan staf Pascasarjana UIN Salatiga. Dalam acara tersebut, sambutan dari Direktur program Pascasarjana, Prof. Dr. Asfa Widiyanto menyampaikan bahwa diraihnya prestasi unggul tersebut tidak lepas dari usaha dan Kerjasama berbagai pihak terutama tim Taskforce.Oleh karena itu, disampaikan terimakasih bagi tim taskforce dan semua pengelola yang sudah turut berkontribusi dari penyusunan boring sampai dengan proses visitasi.
Pemerolehan Akreditasi unggul tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) kepada program studi. Program Studi Hukum Keluarga Islam dinilai memiliki performa yang sangat baik di semua kriteria penilaian. Dalam sambutannya, beliau juga menandaskan bahwa prestasi sudah dicapai ditangan dan tantangan terbesar adalah bagaimana agar hasil unggul tersebut dapat dipertahankan.
Acara ini diakhiri dengan doa dan pemotongan tupeng yang dipimpin dan diwakili oleh segenap pimpinan.
Salatiga, 20 November 2024 – Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Abdul Hamid, hari ini mengikuti ujian tertutup disertasi di ruang aula lantai 3 Gedung Pascasarjana UIN Salatiga. Ujian disertasi ini dimulai pukul 08.30 WIB hingga 10.30 WIB, dengan mengangkat judul penelitian “Moderasi Beragama di Pesantren Salaf dan Pesantren Modern: Studi Kasus Pesantren Tarbiyatul Islam al-Falah Kota Salatiga dan Pesantren Modern Bina Insani Kabupaten Semarang.”
Dalam ujian ini, Abdul Hamid mempresentasikan hasil risetnya yang membahas perbandingan penerapan moderasi beragama di dua jenis pesantren, yaitu Pesantren Salaf dan Pesantren Modern, dengan fokus pada dua lembaga pesantren di Jawa Tengah, yakni Pesantren Tarbiyatul Islam al-Falah yang terletak di Kota Salatiga, serta Pesantren Modern Bina Insani di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis bagaimana kedua pesantren tersebut mengimplementasikan prinsip-prinsip moderasi beragama dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari santri.
Sidang ujian tertutup disertasi ini dihadiri oleh tujuh orang penguji yang terdiri dari pakar di bidang Pendidikan Agama Islam, yaitu: 1) Prof. Dr. Phil. Widiyanto, MA (Ketua Penguji); 2) Dr. Ruwandi, MA (Sekretaris Penguji); 3) Prof. Dr. Fatah Syukur, M.Ag. (Penguji I/ Eksternal); 3) Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag. (Penguji II); 4) Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. (Penguji III); 4) Prof. Dr. Winarno, M.Pd. (Penguji IV/ Promotor Disertasi); 5) Dr. Nursikin, M.S.I. (Penguji V/ Co-Promotor)
Abdul Hamid menunjukkan kemampuan akademik yang baik dalam mempresentasikan hasil penelitiannya serta menjawab pertanyaan dari para penguji dengan jelas dan tepat. Disertasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pendidikan agama Islam, khususnya dalam konteks moderasi beragama di lingkungan pesantren. serta memperkuat nilai-nilai moderasi dalam beragama di Indonesia. (Ujar Prof Asfa).
Ujian tertutup disertasi yang telah dilalui oleh Abdul Hamid menandai salah satu langkah penting dalam perjalanan akademiknya di Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Salatiga. Meskipun ujian tertutup ini telah selesai dengan baik, perjuangan Abdul Hamid belum berakhir. Selanjutnya, ia akan menghadapi ujian tahap akhir, yaitu ujian terbuka atau promosi doktor, yang akan menjadi puncak dari proses akademik yang panjang dan penuh tantangan ini.
Ujian terbuka akan menjadi momen krusial bagi Abdul Hamid untuk mempresentasikan hasil penelitiannya kepada publik, sekaligus membuktikan kualitas dan kontribusinya terhadap pengembangan ilmu pendidikan agama Islam, khususnya dalam konteks moderasi beragama di pesantren. Keberhasilan dalam ujian tertutup ini memberi harapan bahwa ujian terbuka nanti akan berjalan dengan lancar dan sukses, serta mengukuhkan Abdul Hamid sebagai Doktor PAI yang siap berkontribusi lebih luas lagi dalam dunia pendidikan Islam. (KHAN)
Dalam rangka memperkaya wawasan mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam pada mata kuliah Wasatiyah, Program Pascasarjana UIN Salatiga menyelenggarakan kuliah tamu pada hari Sabtu, 16 November 2024 diruang E3, Kampus 1. Salah satu cara untuk meningkatkan wawasan mahasiswa adalah dengan menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu dengan mengundang narasumber kuliah tamu dari tenaga profesional yang memiliki keahlian di bidangnya, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa Magister HKI PPs UIN Salatiga Semester 1 dan 3.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Salatiga, Prof. Miftahudin, M.Ag dan dilanjutkan dengan pemaparan dari dua pemateri. Pada kesempatan ini, nara sumber yang dihadirkan adalah Syeikh Al Mukhtar El Masoumi dan Syeikh Dr. Naser Abdulla Al yammahi.Tema yang diusung kali ini adalah Tolerance and its Impact on the Continuity of Civillization dan the Concept of Tolerance in the Holy Quran. Pemateri ke 1 memaparkan bahwa ada beberapa ayat Al Quran yang menjadi landasan terwujudnya sakinah dalam lingkup keluarga. Pertama, bagaimana seorang saudara harus ada diantara mereka sifat mengalah dan memberikan maaf. Kedua, bagaimana saling memaafkan terwujud dalam konteks lebih luas (peran Yusuf memaafkan saudaranya) dan ketiga adalah bagaimana tasamuh terwujud dalam lingkup yang lebih luas lagi misalnya diwujudkan dalam konteks antara seseorang dg musuhnya dan dalam waktu yang paling susah sekalipun dipraktikkan. Sementara itu, pemateri kedua memaparkan bahwa tasamuh bukan hanya sekadar toleransi, tetapi juga mencakup sikap saling menghargai, berempati, dan menjaga kedamaian dalam kehidupan sosial. Beliau juga menambahkan bahwa prinsip yang terkait dengan tasamuh dalam Islam meliputi :
1. Penghormatan terhadap perbedaan: Menyadari bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan mempraktikkan keyakinannya.
2. Tidak memaksakan kehendak: Menghormati kebebasan orang lain untuk berpendapat atau bertindak sesuai dengan keyakinannya.
3. Berbuat baik kepada orang lain : Memaafkan kesalahan dan mengedepankan sikap sabar serta welas asih dalam menghadapi orang lain.
Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini begitu besar sehingga pada sesi akhir kegiatan memunculkan sesi diskusi yang melahirkan banyak pertanyaan dari para audiencenya. Pada akhirnya kegiatan ini meyimpulkan bahwa toleransi/ tasamuh menjadi praktik baik yang harus terus dilakukan ,tidak hanya sekedar wacana namun harus di gaungkan, karena itu adalah tugas manusia didunia sebagai kholifah dibumi. (Mom)