Kategori
Berita s2hki

Magister HKI UIN Salatiga Perkuat Kerjasama Dengan Magister HKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Pada hari Rabu 09 Agustus 2023, Ketua Prodi Magister HKI Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon Berkunjung ke Prodi Magister HKI Pascasarjana UIN Salatiga. Kegiatan tersebut dalam rangka Benchmarking Pengelolaan Akademik dan pengelolaaan jurnal Ilmiah. Bertempat di Aula KH. Ahmad Dahlan Kampus 3 UIN Salatiga, kegiatan ini sebagai Upaya bagi kedua Lembaga dalam peningkatan pengelolaan akademik dan sebagai tindak lanjut MOU pascasarjana pada tahun 2020. Hadir dalam kegiatan tersebut pengelola baru pascasarjana periode 2023-2028, mulai dari Direktur Program Pascasarjana, Kaprodi, dan pengelola program pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Direktur Pascasarjana UIN Salatiga, Prof. Asfa Widiyanto menyambut baik kedatangan pengelola program pascsarjana IAIN Cirebon sebagai bagian dari upaya peningkatan pengelolaan dengan kolaborasi antar perguruan tinggi. Kedepan, Join research menjadi keharusan agar kompetensi masing-masing dosen dapat terus meningkat. Prof Suteja selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Cirebon menyampaikan terimakasih kepada jajaran Direktur Pascasarjana UIN Salatiga yang telah menerima rombongan IAIN Cirebon di Pascasarjana UIN Salatiga, semoga Kerjasama bisa berjalan lebih sistematis dengan menyesuaikan kebutuhan yang diinginkan kedua belah pihak, seperti pengelolaan jurnal Ilmiah berstandar international, “Ujar Prof Suteja”. Noor Maliha, Ph.D. Selaku managing editor Jurnal IJIMS menyampaikan kiat kiat meningkatkan pengelolaan jurnal standar international, mulai dari proses hingga rilis dan submit jurnal, sebagaimana yang telah dilakukan IJIMS selama ini. Harapannya dari uraian yang disampaikan segera dapat dieksekusi dan dipersiapkan oleh pengelola Jurnal Program pascasarjana IAIN Cirebon sehingga jurnal yang dimiliki terindeks Scopus. “Ujar Noor Malihah”

Dr. Tri Wahyu Hidayati selaku kaprodi Magister HKI Pascasarjana UIN Salatiga bersyukur atas kedatangan Kaprodi Magister IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Maka pada kesempatan yang baik ini Kaprodi Magister HKI UIN Salatiga berupaya memperkuat MOU tahun 2020 melalui perjanjian Kerjasama yang lebih sistematis pada tahun 2023 ini. Pertemuan ini diakhiri dengan penandatangan Kerjasama yang telah disusun kedua belah pihak pengelola program studi Magister HKI masing-masing kampus, berharap berkah dan manfaat bagi ke dua belah pihak. (mny)

Kategori
Berita s2hki

Komitmen Menjadi Prodi Unggul; Magister HKI UIN Salatiga Jalin Kerjasama dengan Magister HKI UIN Malang

Rabu 2 Agustus 2023, Pengelola Program Studi Magister (S2) Hukum Keluarga Islam (HKI) UIN Salatiga perkuat kerjasama akademik dengan Pengelola Program Studi Magister (S2) Hukum Keluarga Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan tersebut merupakan komitemen dari pengelola Magister HKI UIN Salatiga untuk menyusul Prodi Magister HKI UIN Malang yang sudah terakreditasi Unggul oleh BAN-PT. Kegiatan penandatanganan Kerjasama tersebut di lakukan di Aula lantai IV Gedung Susilo Bambang Yudhoyono. Perjanjian Kerjasama ini dilakukan oleh Magister HKI UIN Salatiga yang diwakili Dr. Mohamad Nuryansah, M.Hum dengan Magister HKI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang diwakili oleh Dr. H. Fadhil SJ, M.Ag. Turut hadir menyaksikan proses Perjanjian Kerjasama tersebut Drs. H. Basri, M.A., Ph.D. (Wakil Direktur Pascasarjana UIN Malang), Prof Dr. Asfa Widiyanto (Direktur Pascasarjana UIN Salatiga), Noor Malihah, P.hD. (Wakil Direktur Pascasarjana UIN Salatiga), dan beberapa pejabat serta civitas akademika pascasarjana dari kedua kampus tersebut di Batu Malang Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, kedua pengelola Program Studi sepakat untuk meningkatkan mutu kerjasama akademik yang berpusat pada pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat. Magister HKI UIN Malang berdiri sejak 2008 memiliki pengalaman untuk menjadi Prodi yang unggul, sedang Magister HKI UIN Salatiga berdiri pada tahun 2021 saat ini sedang menyiapkan akreditasi menuju unggul . Prof. Asfa selaku Direktur Pascasarjana UIN Salatiga dalam sambutannya menyampaikan bahwa perjanjian Kerjasama UIN Salatiga dan UIN Malang memberikan dampak tercapainya kualitas akademik di masing-masing lembaga dengan terakreditasinya seluruh prodi dengan predikat unggul. Basri, Ph, D. selaku Wakil Direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, menyampaikan terimakasih atas kunjungan Pascasarjana UIN Salatiga, lewat momentum ini semoga hubungan dua lembaga ini semakin erat (mny)

Kategori
Berita s2hki

S2 HKI Ikuti FGD Review Kurikulum 2023

Pascasarjana UIN Salatiga mengadakan Focussed Group Discussion (FGD) pada tanggal 24-25 Juli 2023 di Hotel Laras Asri Salatiga. Selain untuk menyelaraskan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Pascasarjana dan VMTS Progam Studi yang ada di dalamnya, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mereview kurikulum Progam studi. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya untuk menyelaraskan lembaga yang sudah beralih status dari IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga. Kegiatan FGD dibuka langsung oleh Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag.

Dalam FGD Review Kurikulum tersebut, S2 HKI menghadirkan Narasumber, dosen Home Base, alumni, mahahasiswa dan stakeholder di sekitar Salatiga. Dalam kesempatan tersebut, Kurikulum S2 HKI direview oleh Dr. Abdul Mujib, M.Ag dari UIN Sunan Kalijaga. Menurut Abdul Mujib, secara umum Kurikulum S2 HKI UIN Salatiga telah menggambarkan Struktur Dokumen Kurikulum yang mengacu Kepada Pemenuhan SN-Dikti. Profil dan Kompetensi sudah menggambarkan tingkat dan level Pendidikan Strata 2/ Magister. Telah ada “Capaian Pembelajaran Lulusan mengacu pada deskripsi capaian Pembelajaran lulusan KKNI. Jumlah SKS yang wajib diselesaikan oleh Mahasiswa sejumlah 45 SKS sudah ideal, tegas Asesor BAN-PT tersebut. Namun menurut Dr. Abdul Mujib Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah sbb: a) Penetapan Mata Kuliah ‘Belum’ menggambarkan Profil dan Kompetensi serta Capaian Pembelajaran Lulusan. b) Mata Kuliah yang ada masih umum, sebagai Magister Hukum yang mampu mengembangkan pengetahuan dalam bidang hukum Keluarga Islam, sangat minim Mata Kuliah yang mendukung. c) Peminatan dalam Program Studi belum terbaca secara jelas, dan tergambarkan dalam pembentukan Mata Kuliah.

Berdasarkan review dari narasumber, dosen, mahasiswa, alumni dan stakeholder yang hadir, S2 HKI menindaklanjutinya dengan menyusun kurikulum yang memiliki karakteristik wasathiyah dan keindonesiaan dengan mata kuliah “fiqh wasathiyah”, dan menyusun mata kuliah untuk memperkuat profil lulusan.   

Kategori
Berita s2hki

Mahasiswa S2 HKI Mengikuti Pameran Desain Mahar

Pada tanggal 19-23 Juli 2023 bertempat di Gedung auditorium UIN Salatiga, Mahasiswa S2 HKI atas nama Rokhana berpartisipasi dalam acara Military Navy Event yang diselenggarakan oleh Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Kegiatan yang berjalan selama 5 hari ini sponsori oleh berbagai lembaga besar diantaranya UIN, Pertamina, Bank BRI, Sidomuncul, Bank Woori Saudara, Honda, Yamaha, dlll.  Mahasiswa S2 HKI ikut andil  mengisi stand pameran. Hal ini bertujuan untuk memamerkan dan mempromosikan hasil produksi usaha milik mahasiswa dan juga prodi

Kategori
Berita

Berkunjung ke UIN Bukittinggi, Dosen S2 HKI berikan trick artikel tembus Scopus

Rabu 14 Juni 2023, dua orang dosen Magister Hukum Keluarga Islam (S2 HKI) Pascasarjana UIN Salatiga, yakni Prof. Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., M.Si dan Dr. Muhammad Chairul Huda, S.HI., M.H. berkunjung ke UIN Bukittinggi Sumatera Barat. Ilyya dan Huda diterima oleh Dekan Fakultas Syariah UIN Syeh Maulana Djamil Djambek Bukittinggi, Dr. Nofiardi, M.Ag beserta para wakil dekan, kepala program studi, dosen dan tenaga pendidikan.

Pertemuan yang penuh keakraban tersebut berkembang menjadi forum diskusi ilmiah yang mengarah pada peningkatan kapasitas dosen dalam publikasi artikel pada jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional.

Prof. Ilyya menjelaskan bahwa, agar naskah kita dapat diterima di jurnal yang bereputasi, maka sebaiknya terlebih dahulu kita membaca berbagai panduan yang ditentukan oleh jurnal. “Masing-masing jurnal memiliki karakter, author guidelines, template dan gaya selingkung yang berbeda-beda. Oleh karenanya, tulisan naskah harus kita sesuaikan dengan ketentuan jurnal yang kita tuju. Jangan sampai tidak sesuai. Ini merupakan langkah awal agar naskah kita mendapatkan perhatian dari redaktur jurnal,” jelasnya.

Lebih lanjut, Guru besar bidang Sosiologi Islam ini mengungkapkan, “Sebaiknya kita juga membaca artikel-artikel yang telah dipubliskasikan pada jurnal yang menjadi tujuan, agar kita betul-betul memahami selera jurnal tersebut.”

Sementara itu, Huda menjelaskan, “Sebaiknya isu yang kita angkat menjadi tema naskah adalah tema yang up to date (kekinian), bukan tema yang telah out of date (usang). Kalopun isunya lama, maka kita harus bisa mengemasnya secara kekinian. Aspek kebaharuannya harus ditonjolkan.”

Huda juga mengatakan, “Referensi pada naskah sebaiknya juga didukung dengan bacaan-bacaan dari jurnal bereputasi internasional pula. Artikel-artikel yang telah terpublish pada jurnal Internasional dan memiliki kemiripan dengan tema yang kita angkat sebaiknya menjadi acuan juga. Lebih-lebih artikel yang telah terpublish tiga tahun terakhir.” jelas doktor lulusan S3 Hukum UNDIP Semarang ini.

Huda juga menambahkan, “Saat ini ada sekitar dua puluh tiga (23) jurnal dari Indonesia dalam bidang hukum dan hukum Islam yang bisa menampung dan mempublikasikan karya-karya kita. Peluang tembus ke Jurnal Internasional semakin terbuka lebar. Belum lagi jurnal-jurnal terindeks Scopus dari luar negeri. Jumlahnya sangat banyak. Ada sekitar 885 jurnal dan semua butuh naskah. Oleh karenanya, kita harus optimis bisa publish. Yang terpenting kita memahami karakter masing-masing jurnal tersebut.”

Kategori
Berita

Dosen S2 HKI beri Kuliah Tamu di UKSW

Dr. Muhammad Chairul Huda MH, seorang dosen Magister Hukum Keluarga Islam (S2 HKI) Pascasarjana UIN Salatiga memberikan Kuliah Tamu di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Kuliah tamu dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Juni 2023. Bertempat di gedung kuliah GX 204 Kampus 1 UKSW Salatiga dengan dihadiri sekitar seratusan mahasiswa, Huda memberikan materi tentang Nilai-Nilai Islam dan Hukum Islam. Selain itu, Huda juga mendapatkan tugas untuk menjelaskan perjalanan historis Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah kenabian tentang nilai-nilai universilitas ajaran Islam.

Hadir dalam acara tersebut sekaligus membuka secara resmi, Pdt. Izak Lattu Ph.D selaku Dekan Fakultas Teologi UKSW. Dalam sambutannya, Izak menjelaskan, “Kuliah tamu ini menghadirkan Mas Huda untuk kita Bersama-sama belajar tentang Islam langsung dari orang Islam. Mas Huda ini dosen Fakultas Syariah dan Pascasarjana UIN Salatiga. Beliau telah banyak melakukan penelitian tentang masyarakat ataupun keluarga beda agama di Salatiga. Kuliah tamu ini juga diharapkan memperkuat kolaborasi antara UKSW dan UIN Salatiga,” jelasnya.

Lebih lanjut, Izak mengharapkan kepada para mahasiwa yang mengikuti kuliah ini agar menggunakan cara pandang insiders terhadap agama orang lain. “Apa yang nanti disampaikan Mas Huda harus kita pahami sebagai sumber keyakinan dari perspektif Islam. Ini akan bermanfaat agar kita saling menghormati dan bersikap toleran terhadap keyakinan-keyakinan lain di luar keyakinan kita sendiri”. Pungkas doctor lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat ini.

Dalam perkuliahan tersebut Huda menjelaskan bahwa risalah kenabian Muhammad SAW adalah risalah rahmatan lil alamin. Islam merupakan agama yang menyebarkan rahmat dan cinta kasih bagi seluruh alam raya. Dalam kaitan dengan hukum Islam, Huda menjelaskan bahwa hukum Islam bersumber pada wahyu berupa Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad. Selain itu, terdapat pula Ijma’ dan Qiyas sebagai istimbath hukum. Namun demikian, untuk memahami hukum Islam tidak bisa serta mereta mengambil dari Al-Qur’an maupun Sunnah secara letterlijk (harfiah ansich). Diperlukan ilmu-ilmu lain dalam memahami teks dan konteks dari ayat Qur’an maupun hadis Nabi.

Huda menjelaskan, “Untuk memahami Al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai landasan dasar akidah, ibadah maupun hukum, maka diperlukan berbagai ilmu alat. Kita harus memahami ilmu Bahasa Arab, memahami asbanun nuzul turunnya ayat, nasih-mansukh, munasabah, berbagai metode tafsir dan lain sebagainya. Al-Qur’an merupakan kalamullah yang sarat dengan keindahan bahasa dan kesusastraan yang tinggi. Oleh karenanya, sebagai orang awam sebaiknya memperlajarinya dari para ulama yang memiliki kedalaman ilmu tentang agama Islam,” jelasnya.

Para mahasiswa Fakultas Teologi yang notabene para calon pendeta ini terlihat antusias dalam mengikuti perkuliahan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan sekaligus rasa keingintahuan mereka memahami agama Islam beserta dasar-dasar hukumnya.

Menutup perkuliahan Huda mengatakan, “Tidak mungkin kita bisa memahami nilai-nilai ke-Islam-an beserta ajarannya hanya dalam waktu satu atau dua jam. Tetapi paling tidak perkuliahan ini menjadi stimulant bagi teman-teman mahasiswa untuk semangat belajar tentang agama-agama lain sekaligus memahami keyakinan orang lain yang beragam”, tutup doctor lulusan UNDIP ini.